Jumat 11 Nov 2016 10:26 WIB

Tenggak Miras Oplosan, Kuli Bangunan di Cempaka Putih Tewas

Rep: Amri Amrullah/ Red: Israr Itah
Miras oplosan
Foto: ANTARA
Miras oplosan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang kuli bangunan tewas setelah menenggak minuman keras (miras) oplosan di rumah Jalan Pramuka Jaya Sari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (11/11) dini hari. Sedang satu temannya dalam kondisi kritis kini masih dirawat di RSCM.

Kapolsek Metro Cempaka Putih, Kompol Iwan Gunadi mengungkapkan, korban tewas bernama Abdul Rochman, 33 tahun. Kini jasadnya sudah dikirim ke kamar jenazah RSCM-FKUI guna mendapatkan visum. Dari TKP polisi juga mengamankan miras oplosan yang diminum pekerja bangunan tersebut.

Kasubbag Humas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Suyatno menuturkan, peristiwa terjadi sekira pukul 00:00 WIB, korban bersama temannya saat itu sedang minum-minuman keras di rumah kosong yang tengah direnovassi.

"Ya mereka membeli lima botol miras oplosan yang dibeli di kawasan Kemayoran," kata Kompol Suyatno dilansir dari Humas Polda Metro Jaya, Kamis (11/11).

Kedua pekerja bangunan ini, selain meminum miras oplosan, mereka juga sambil memakan kerang hijau dan kerang bulu. ‎Namun nahas, beberapa jam kemudian kedua korban mulai mabuk sambil muntah-muntah di TKP.

Abdul Rochman, warga Pulogadung, Jakarta Timur, tiba-tiba kejang sedang satu rekannya juga mengalami muntah-muntah. Melihat kedua buruh bangunan pada kejang-kejang, membuat kuli bangunan yang tidak ikut minum panik. Keduanya sempat dibawa ke RS Persahabatan, guna mendapatkan pertolongan namun salah satu pekerja bangunan tak lama kemudian meninggal dunia.

Petugas Polsek Metro Cempaka Putih bersama identifikasi segera mendatangi RS Persahabatan mengambil sidik jari, setelah itu jenazah pria tersebut dikirim ke RSCM. Karena kondisi temannya masih sekarat, kini dirujuk ke RSCM.Sementara dari tempat kejadian, petugas menyita sisa miras oplosan.

"Kami akan periksa di lab mabes Polri. Petugas juga masih menyelidiki siapa pemilik warung yang menjual miras oplosan itu," ujar Kompol Suyatno. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement