Kamis 10 Nov 2016 18:54 WIB

Gempa di Pacitan dan Yogyakarta, tak Berpotensi Tsunami

Rep: Amri Amrullah/ Red: Karta Raharja Ucu
Gempa bumi (ilustrasi)
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan pada, Kamis (10/11), pukul 15.15 WIB, wilayah Pacitan dan Yogyakarta diguncang gempa bumi tektonik. Namun dipastikan gempa dengan kekuatan 4,9 skala richter dan berpusat di laut 107 kilometer arah Tenggara kota Pacitan itu, tersebut tidak berpotensi terjadi tsunami.

Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono mengatakan pusat gempabumi terletak pada koordinat 9,14 LS dan 111,30 BT, tepatnya di laut pada jarak sekitar 107 km arah tenggara kota Pacitan, dengan kedalaman 57 kilometer.

"Hasil analisis peta tingkat guncangan (shake map) BMKG, menunjukkan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan cukup kuat dirasakan di beberapa kota seperti Yogyakarta, Bantul, Imogiri, Playen, Wonosari, Semin, Pasirombo, Pacitan, Tamperan, Kebonagung, Ngadirojo, Panggul, dan Munjungan pada skala intensitas II SIG BMKG (III MMI)," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (10/11).

Di daerah ini gempabumi dilaporkan dirasakan oleh banyak orang hingga beberapa diantaranya mencoba berlarian keluar rumah. Berdasarkan hiposenternya tampak gempa bumi ini berada di kedalaman transisi antara dangkal dan menengah.

Dengan memperhatikan pola lajur subduksi lempeng selatan Pulau Jawa, tampak hiposenter gempa bumi ini terletak tepat di bidang kontak antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia pada zona Benioff, yaitu lajur subduksi yang sudah mulai menukik ke bawah Pulau Jawa.

"Hasil monitoring BMKG hingga pukul 16.00 WIB belum terjadi gempabumi susulan. Kepada warga pesisir selatan Yogyakarta dan Pacitan diimbau tetap tenang mengingat gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami," kata dia menerangkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement