Kamis 10 Nov 2016 15:40 WIB

Sukabumi Tetapkan Tanggap Darurat Bencana di Sembilan Kecamatan

Rep: Riga Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Banjir rendam ribuan rumah (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Banjir rendam ribuan rumah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkab Sukabumi telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor selama dua minggu untuk penanganan bencana di sembilan kecamatan. Pasalnya, bencana menerjang secara merata di sembilan kecamatan tersebut baik banjir maupun longsor.

Daerah itu yakni Kecamatan Cidolog, Sagaranten, Kalibunder, Curug Kembar, Cibitung, Ciracap, Ciemas, Cidadap, dan Tegalbuleud. ‘’Penetapan tanggap darurat bencana untuk mempercepat penanganan bencana di sembilan kecamatan,’’ terang Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Andi Kusnadi kepada Republika.co.id Kamis (10/11).

Menurut dia, penetapan tanggap darurat ini bisa diperpanjang jika kondisi di lapangan masih terjadi bencana. Seperti diketahui bencana dalam skala besar melanda selatan Sukabumi dalam beberapa hari terakhir.

Contohnya pada Rabu (9/11) terjadi bencana banjir yang melanda Kecamatan Cidolog dan Sagaranten. Dalam peristiwa itu tercatat sebanyak 1.200 unit rumah warga yang terendam banjir dan mengalami kerusakan.

Pada hari yang sama terang Andi, terjadi longsor yang menerjang beberapa titik. Misalnya longsor yang menerjang akses jalan di Kecamatan Sagaranten menuju Cidolog dan jalan Cidolog menuju Tegalbuleud. Andi menuturkan, petugas gabungan telah dikerahkan untuk menangani bencana banjir dan longsor.

Terutama, dalam memberikan bantuan kepada korban bencana. Saat ini pun bantuan untuk korban bencana terus mengalir dari berbagai pihak misalnya Palang Merah Indonesia (PMI) dan pihak lainnya.

Camat Cidolog, Nasrudin mengatakan, bencana banjir bandang di wilayahnya hanya merendam permukiman warga dan tidak menimbulkan korban jiwa. Selain rumah terang dia ada delapan unit kendaraan yang terbawa banjir.

Menurut Nasrudin, pada Rabu malam sejumlah rumah warga masih ada yang tergenang banjir dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter hingga dua meter. Oleh karena itu sebagian warga terpaksa mengungsi ke tempat lain yang aman.

Untuk membantu warga kata Nasrudin, sejumlah bantuan darurat mulai berdatangan ke Cidolog. Namun, akses masuk ke Cidolog sempat menemui kendala karena adanya longsor di jalan Sagaranten-Cidolog. Namun, pada Kamis pagi akses jalan tersebut sudaha bisa dibuka kembali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement