REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membuka posko kesehatan di lokasi bencana banjir bandang di Kecamatan Cidolog pascabanjir yang merendam ratusan rumah warga.
"Posko kesehatan ini kami dirikan di Kantor Kecamatan Cidolog. Di posko itu kami juga menyiapkan paramedis dan dibantu oleh dokter dan perawat dari Puskesmas Cidoloh," kata Humas PMI Kabupaten Sukabumi, Atep Maulana, Kamis.
Menurutnya, akibat banjir bandang yang terjadi pada Rabu (9/11) cukup banyak warga yang mengungsi khususnya di Kantor Kecamatan Cidolog ini. Selain itu, pihaknya juga menyiagakan dua unit ambulans untuk mengevakuasi warga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Satu hari pascabanjir bandang, kondisi warga masih sehat, hanya beberapa yang mengeluh kesehatannya terganggu. Dari hasil pemeriksaan kesehatan, mayoritas warga mengeluh pusing dan masuk angin karena di tempat pengungsian kondisinya sangat darurat.
Namun paling dikhawatirkan pihaknya adalah kondisi balita dan bayi yang rawan terserang gangguan kesehatan, apalagi kondisi pascabanjir ini, kondisi daerah menjadi becek, kotor dan sampah pun bertebaran di mana-mana.
"Kami juga menyiapkan perlengkapan darurat untuk seperti perlengkapan mandi, makan dan tidur, serta kebutuhan lainnya untuk korban. Bantuan darurat dari Pemkab Sukabumi sudah mulai masuk ke lokasi bencana," tambahnya.
Atep mengatakan saat ini cuaca di lokasi mendung namun belum turun hujan sejak pagi, tapi pihaknya terus bersiaga antisipasi terjadinya bencana susulan.
Sementara, data sementara dari Pemkab Sukabumi, bencana banjir bandang tersebut menyebabkan 600 rumah terendam, 20 diantaranya hanyut terbawa arus banjir, delapan kendaraan terbawa arus, serta sarana dan prasarana lainnya seperti masjid, mushola, madrasah dan lain-lain.