Kamis 10 Nov 2016 12:49 WIB

Tingkatkan Kualitas SDM Kemnaker Jalin Kerja Sama dengan Universitas Tsinghua

Susilo Bambang Yudhoyono menerima gelar doktor honoris causa dari Universitas Tsinghua, Beijing, Cina. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Nasihin Masha
Susilo Bambang Yudhoyono menerima gelar doktor honoris causa dari Universitas Tsinghua, Beijing, Cina. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan sumber daya manusia bidang ketenagakerjaan. Salah satunya dengan menjalin kerja sama dengan institusi akademis yang kuat dalam riset dan pelatihan di Republik Rakyat Tiongkok (RRT), yakni Universitas Tsinghua.

Didirikan pada 1911, Universitas Tsinghua merupakan universitas yang didedikasikan untuk keunggulan akademik, kesejahteraan masyarakat Tiongkok, dan pembangunan global. Dengan riset dan pelatihan yang kuat, Universitas Tsinghua secara konsisten mendapat peringkat sebagai salah satu institusi terbaik di RRT.

Sebagai wujud komitmen Pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menjalin kerja sama peningkatan kepemimpinan dan inovasi di bidang Ketenagakerjaan dengan Universitas Tsinghua dan Yayasan Upaya Damai Indonesia di Gedung Tridharma Kemnaker, Jakarta pada Rabu (9/11).

“Dunia telah mengalami perubahan drastis, perubahan dari ekonomi berbasis produksi menjadi ekonomi berbasis pengetahuan. Karena itu, tenaga kerja yang berbasis pengetahuan, keahlian dan inovatif menjadi sangat penting,” ujar Menaker M Hanif Dhakiri pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tersebut dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id.

Menurut Menaker, basis produksi dunia usaha dan industri saat ini tidak bisa hanya mengandalkan Sumber Daya Alam (SDA) saja. Namun, saat ini yang dibutuhkan oleh semua bangsa untuk maju adalah ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan atau kompetitif.

“SDM yang memiliki pengetehuan sudah tentu memiliki kompetensi dan kemampuan untuk berinovasi, hal inilah yang perlu didorong pertumbuhannya,” ujar Menaker Hanif.

SDM kompetitif dibutuhkan di semua sektor, baik di pemerintahan, dunia usaha maupun di Kalangan serikat pekerja. Oleh karenanya, pemerintah akan selalu menjalin kerja sama dengan seluruh stakeholder ketenagakerjaan. Baik lintas kementerian/lembaga, pengusaha, dan serikat pekerja/serikat buruh (SP/SB).

"Kebutuhan SDM kompetitif di republik ini di butuhkan di semua sektor, dibutuhkan di semua level. Itulah mengapa kita juga harus berani membuka hati kita. Membuka aspek-aspek yang lebih baik di negara lain, sebagai pembelajaran," ujar Hanif. Kerja sama dengan berbagai pihak tersebut akan selalu diarahkan untuk mewujudkan SDM Indonesia yang berkualitas, berkarakter, kompetitif, dan inovatif.

Hadir dalam acara penandatanganan MoU tersebut Sekjen Kemnaker Abdul Wahab Bangkona, Irjen Kemnaker Sunarno, Plt. Dirjen Binwasnaker Maruli A. Hasoloan, Dirjen PHI dan Jamsostek Kemnaker Haiyani Rumondang, Presiden Tsinghua University Qui Yong, Ketua Apindo Hariadi Sukamdani, dan salah satu pendiri Yayasan Uapaya Indonesia Damai Aristides Katoppo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement