REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak 20 pemuda-pemudi asal Korea Selatan (Korsel) selama delapan hari ke depan akan belajar budaya, pengetahuan dan berinteraksi dengan masyarakat Kota Malang, Jawa Timur.
"Kami berharap ke-20 muda-mudi Korsel ini akan membawa dan memperkenalkan budaya Indonesia di negaranya. Tidak hanya budaya, hal-hal kreatif yang dihasilkan anak-anak muda di Tanah Air, khususnya di Malang ini juga ditransfer sebagai pengetahuan baru dan diimplementasikan di negeri ginseng itu," kata Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji ketika menerima Peserta Pertukaran Pemuda Indonesia-Korea di Gedung Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Malang, Selasa.
Ia mengemukakan pertukaran pemuda antarnegara ini merupakan program kerja sama dalam wawasan pembelajaran pengetahuan budaya, pendidikan, dan aktivitas masyarakat Malang.
Kerja sama tersebut diharapkan dapat mempererat hubungan baik antara Indonesia dan Korsel, dalam arti mereka saling bertukar pengetahuan budaya masing-masing negara.
Menurut Sutiaji, pertukaran pemuda berdampak positif bagi bangsa Indonesia, khususnya untuk mengenalkan budaya dan segala hal yang ada di negeri ini melalui asimilasi kreativitas, kultur dan seni, khususnya Kota Malang.
Ia berharap tahun-tahun mendatang Kota Malang ditunjuk lagi sebagai kota tujuan pertukaran pemuda antarbangsa. Masih banyak kearifan lokal, seperti Kampung Warna-Warni, Kampoeng Glintung Go Green (3G) dan kreativitas anak-anak muda di Kota Malang yang perlu diangkat dan diperkenalkan.
Lebih lanjut, Sutiaji mengatakan Pemkot Malang sudah siap bertukar pikiran dalam pengenalan budaya antarnegara. "Harapan kami, Malang akan menjadi kota yang dapat mentransfer budaya dan perilaku yang dapat diterapkan di berbagai negara, tidak hanya di Korea saja," katanya.
Sebaliknya, kata politisi PKB itu, pemuda Indonesia yang belajar di Korsel nantinya juga bisa mengadopsi hal-hal positif, seperti budaya tertib dan disiplin tinggi di Korsel dan mampu mengangkat budaya Indonesia di Korea.
Ke-20 pemuda-pemudi asal Korsel yang mengikuti program pertukaran pemuda tersebut akan menetap di Kota Malang selama delapan hari dan tinggal di rumah orang tua asuh masing-masing. Sebelum ke Malang, mereka sudah tinggal di Jakarta selama 10 hari.
Program pertukaran pemuda-pemudi Korsel-Indonesia itu tidak hanya diikuti pelajar dan mahasiswa saja, tetapi juga ada pekerja, termasuk pemuda-pemudi dari Indonesia yang bakal dikirim ke Korsel sebagai kunjungan balasan.