Selasa 08 Nov 2016 20:42 WIB

Dewan Kehormatan Golkar Sebut Partai Bisa Cabut Dukungan ke Ahok

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bayu Hermawan
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok usai diperiksa di Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/11).
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok usai diperiksa di Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Kehormatan Golkar, Fahmi Idris, mengakui banyaknya kader partai berlambang beringin tersebut yang meminta mempertimbangkan kembali dukungan ke Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI 2017. Itu setelah kasus dugaan penistaan agama yang diduga dilakukan Ahok terus menghadirkan polemik.

"Rasanya belum dibahas mengenai hal itu. Artinya masih memberi dukungan DPP ya. Tapi reaksi dari berbagai pihak sudah meminta untuk ditinjau kembali," kata Fahmi di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (8/11).

Fahmi berpendapat, dalam politik tidak ada yang tidak mungkin. Bahkan, kemungkinan Partai Golkar mencabut dukungannya ke Ahok di Pilkada DKI 2017 itu sangatlah mungkin terjadi. Apalagi, jika kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada Ahok bergulir ke arah yang lebih buruk.

"Bisa sekali (mencabut dukungan), namanya juga politik. Kenapa sulit sih? Kemungkinan ada kalau situasi bertambah buruk," jelasnya.

Untuk membahas dukungan terhadap Ahok tersebut, Dewan Kehormatan Partai Golkar akan mengajak Dewan Pengurus Partai Golkar untuk mengadakan rapat internal. "Mungkin minggu depan. Iya (bahas dukungan terhadap Ahok)," kata Sekretaris Dewan Pembina Partai Golkar Fadel Muhammad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement