Selasa 08 Nov 2016 20:31 WIB

Perilaku Hidup tak Sehat di Jabar Masih Tinggi

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi Posyandu
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ilustrasi Posyandu

REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mengungkapkan perilaku hidup tidak sehat rumah tangga di Jawa Barat masih tinggi sebesar 47,8 persen. Sementara, sebanyak 52,2 persen masyarakat sudah melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Kesadaran PHBS di pesantren belum dikaji secara maksimal karena masuk ke PHBS tatanan tempat umum. PHBS tatanan rumah tangga baru 52,3 persen. Artinya 47,8 tidak sehat, masih besar," ujar Nurwini, Fungsional Promosi Kesehatan, Provinsi Jawa Barat, Selasa (8/11).

Ia menuturkan, perilaku hidup bersih dan sehat yang masih buruk di Jawa Barat terdapat di 10 kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Cianjur, Sukabumi, Karawang, Tasikmalaya, Kabupaten Bandung, Garut, Majalengka, Cirebon, Indramayu. Menurutnya, 10 kabupaten tersebut memiliki persentase di bawah 50 persen menyangkut PHBS. Dimana, pemberdayaan terhadap masyarakat masih rendah dan angka kematian ibu dan bayi masih tinggi.

Dirinya menuturkan, kabupaten yang masih jelek dalam hal PHBS terlihat dari beberapa indikator di antaranya ibu melahirkan tidak di fasilitas kesehatan, tidak memberikan ASI eksklusif, kebanyakan ibu yang menjadi pegawai pabrik tidak membawa anaknya ke Posyandu, akses air bersih.

Nurwini mengatakan, berdasarkan penelitian saat ini anak remaja cenderung malas memakan sayur. Oleh karena itu, penyuluhan dan pencegahan harus dilakukan dengan kunci di tangan keluarga.

Ia menambahkan, di pesantren di Jawa Barat sendiri baru 10 persen yang memiliki pos kesehatan pesantren yang dimaksudkan memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dan pencegahan narkoba.

Namun, lebih banyak lagi pesantren yang belum memiliki pos kesehatan pesantren. "Santri dilatih supaya dia bisa mengajak temannya berperilaku hidup sehat. Baru 10 persen dari jumlah pesantren yang ada di Jawa Barat," katanya.

Ia mengaku mendukung langkah kementerian kesehatan yang bekerjasama dengan ormas Islam dalam hal ini Persatuan Islam untuk mempromosikan perilaku hidup sehat dan bersih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement