Selasa 08 Nov 2016 09:24 WIB

Daerah Endemis DBD di Sukabumi Diprediksi Meluas

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
Fogging nyamuk dbd
Foto: Antara
Fogging nyamuk dbd

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jumlah daerah endemis demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sukabumi diprediksi bertambah banyak. Sebab, ada sembilan wilayah kerja pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) yang kasus DBD nya terus mengalami peningkatan.

"Saat ini ada 13 puskesmas yang dikatakan sebagai daerah endemis DBD," kata Wakil Supervisor (Wasor) DBD Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi Joppy JR kepada Republika.co.id Selasa (8/11).

Jumlah puskesmas di Sukabumi mencapai sebanyak 58 unit yang melayani 47 kecamatan. Ke 13 puskesmas yang endemis DBD tersebut adalah Cicurug, Cikembar, Sekarwangi, Gunungguruh, Cibadak, Sukaraja, Karawang, Salajambe, Cibolang, Parungkuda, Palabuhanratu, Cisaat, dan Cicantayan. Joppy mengatakan, jumlah puskesmas yang endemis ini diperkirakan akan bertambah banyak.

Hal ini dikarenakan ada sembilan puskesmas yang setiap tahun kasus DBD nya mengalami kenaikan. Sembilan puskesmas itu yakni Kadudampit, Kebonpedes, Limbangan, Caringin, Jampang Kulon, Cipari, Cijangkar, Nagrak, dan Simpenan. Penambahan jumlah daerah endemis DBD ini ungkap Joppy disikapi Dinkes dengan menggiatkan sosialisasi pencegahan penyebaran DBD kepada masyarakat seperti penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Data Dinkes Sukabumi menyebutkan, jumlah warga yang terkena DBD sepanjang Januari-Oktober 2016 mencapai 757 orang. Sementara warga yang suspect DBD mencapai sebanyak 773 orang. Jumlah warga yang meninggal pun mengalami peningkatan. Pada Januari-Oktober tercatat sebanak tujuh orang warga yang meninggal. Sedangkan pada 2015 lalu hanya sebanyak dua orang yang meninggal akibat DBD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement