REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — Seratus karyawan di lingkungan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) III Cirebon menjalani tes urine, Senin (7/11). Tes tersebut dilakukan guna memastikan ada atau tidaknya pegawai yang menggunakan narkoba.
Tes urine hasil kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Cirebon ini dilakukan secara acak dan mendadak. Tidak hanya masinis, tes juga menyasar tenaga operasional, polisi khusus (polsus) kereta api, dan tenaga keperawatan. “Dirut (direktur utama) kami sudah melakukan MoU dengan BNN karena tidak menutup kemungkinan kasus narkoba ada di mana-mana, termasuk di kereta api,” kata Vice President PT KAI Daop III Cirebon M Elly.
Manajer Humas PT KAI Daop III Cirebon Krisbiyantoro mengatakan, kegiatan tersebut merupakan agenda rutin yang diselenggarakan unit kesehatan PT KAI sebagai wujud pelaksanaan nota kesepahaman dengan BNN. Tes urine ini sudah dua kali dilakukan. Hasil tes kali menunjukkan tidak ada satu pun dari seratus karyawan yang urinenya memiliki kandungan narkoba atau negatif.
Tak hanya menjadi agenda rutin, pemeriksaan narkoba juga dilakukan saat momen besar, seperti ketika masa angkutan lebaran. Selain pemeriksaan narkoba, khusus untuk masinis, juga dilakukan pengecekan kondisi kesehatan, baik fisik maupun psikologi. Hal tersebut dilakukan sebelum masinis berangkat mengemudikan kereta api. Adapun medical check up dilakukan setiap enam bulan sekali. PT KAI pun menyediakan klinik yang bisa didatangi pegawai apabila merasakan gangguan kesehatan.