REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bos Manajemen Republik Cinta, Ahmad Dhani, membantah dirinya melecehkan Presiden Jokowi dengan kata-kata tak senonoh saat berorasi dalam aksi damai di depan Istana, Jumat (4/11) siang. Menurut Dhani, video yang dilaporkan relawan Presiden Jokowi adalah fitnah.
"Itu Fitnah, karena bukti yang dilaporkan editan," ujar Dhani kepada wartawan saat menggelar konferensi pers di Jalan Pinang Emas VI, Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Senin (7/11).
Dhani mengatakan fitnah lantaran video yang selama ini beredar dipenggal sehingga mengubah makna substansinya. "Dan yang menjadi saksi di situ ada Kapolda dan Pangdam Jaya juga. Sang pelapor ini tidak ada di situ. Mungkin karena pengetahuan hukumnya kurang, barang buktinya tidak diteliti dulu, sehingga muncul syahwat hukumnya," ucap Dhani.
Dhani pun berencana melaporkan balik kedua kelompok relawan Jokowi yang melaporkannya ke Polda Metro Jaya, yaitu Laskar Rakyat Jokowi (LRJ) dan Pro Jokowi (Projo). Dhani berencana melaporkan ke Polda Selasa (8/12) besok sekitar pukul 12.00 WIB. "Ini sama seperti kasus Farhat Abbas dan nasibnya dipastikan akan sama kayak Farhat Abbas," kata Dhani.
Sementara, Pengacara Ahmad Dhani, Ramdhan Alamsyah, menjelaskan bahwa dalam orasinya Dhani tidak pernah menghina Presiden Jokowi. "Mereka (relawan Jokowi) dalam uraian singkatnya menyebutkan bahwa Ahmad Dhani di video viral menyebutkan bahwa presiden an***g titik. Ingin saya katakan B**i titik. Artinya apa, ada yang dipenggal sehingga mengubah makna," kata Alamsyah.
Padahal, menurut Alamsyah, saat orasi tersebut Ahmad Dhani berorasi dengan kata-kata, 'Ingin saya katakan an***g, tapi tidak boleh. Ingin saya katakan b**i tapi tidak boleh'. Menurut dia, Dhani ingin menegaskan bahwa untuk berkata kasar seperti itu tidak boleh.
"Jangan mengalihkan fakta seperti misalnya video viral itu. Di sini kita lihat tidak ada satu kata Jokowi disebutkan. Tapi kenapa disebutkan Jokowi. Karena itu kami merasa terfitnah. Karena itu, kami yakini ucapan Ahmad Dhani tidak ada sama sekali nada niat menistai siapapun," jelas Alamsyah.