Senin 07 Nov 2016 16:04 WIB

TNI: Tidak Ada Kemerdekaan tanpa Resolusi Jihad

Rep: Dadang Kurnia/ Red: M.Iqbal
Sejumlah siswa SMA berprestasi berziarah di Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN), Kalibata, Jakarta, Rabu (2/11).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Sejumlah siswa SMA berprestasi berziarah di Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN), Kalibata, Jakarta, Rabu (2/11).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Asisten Teritorial Panglima TNI Mayor Jenderal TNI Wiyarto berpendapat, resolusi jihad sangatlah erat hubungannya dengan Hari Pahlawan 10 November. Menurutnya, sejarah merebut kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bisa dicapai dengan semangat fisabilillah dan pengabdian yang tinggi dari para ulama dan santri yang telah berjuang untuk merebut kemerdekaan yang dinikmati sampai hari ini.

“Mungkin tidak akan pernah ada Hari Pahlawan 10 November, apabila tidak ada Resolusi Jihad, dan mungkin kita tidak pernah merdeka sampai sekarang,” kata Wiyarto dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (7/11).

Menurut dia, semangat para kiai dan para santri tersebut sudah selayaknya dijadikan contoh untuk tetap bersama-sama menjaga NKRI. Apalagi Indonesia sudah sangat dikenal dunia sebagai negara Islam terbesar yang sangat demokratis, serta memiliki kesopanan dan kesantunan.

Maka dari itu, umat Islam Indonesia harus terus bisa bergandengan tangan dan bersilahturahmi untuk menjaga NKRI dan Ukhuwah Islamiyah. Sehingga, persatuan bangsa Indonesia bisa kokoh dan tak bisa dihancurkan. "Tetap jaga persatuan bangsa dan jangan sampai terjadi sesuatu yang dapat menghancurkannya,” kata Wiyarto.

 

sumber : Siaran Pers
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement