Ahad 06 Nov 2016 14:05 WIB

Panglima TNI Apresiasi Peran Ulama pada Aksi Damai 4 November

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat berdialog dengan beberapa Ulama dari berbagai wilayah di Indonesia, bertempat di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur,
Foto: dok. Puspen TNI
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat berdialog dengan beberapa Ulama dari berbagai wilayah di Indonesia, bertempat di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sangat  mengapresiasi peran serta para ulama dalam membimbing dan menyejukan umatnya agar tidak berbuat anarkis pada aksi damai, 4 November 2016.  Walaupun para pendemo diprovokasi untuk berbuat anarkis, namun mereka tidak terpengaruh sama sekali, sehingga demonstrasi yang diikuti ribuan umat muslim di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia dapat berjalan dengan aman, tertib dan damai.

Hal tersebut dikatakan  Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat berdialog dengan beberapa Ulama dari berbagai wilayah di Indonesia, bertempat di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, akhir pekan. “Saya sebagai umat Islam tahu betul bahwasanya saudara-saudara Muslim saya yang melaksanakan demo kemarin adalah orang-orang baik yang berangkat dari masjid-masjid untuk menyampaikan aspirasinya,” kata dia dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, hari ini.

Menurut Panglima, dunia internasional mengakui bahwa Islam di Indonesia merupakan Islam yang demokratis dan dikenal dengan Islam Rahmatan Lil Alamin. "Untuk diketahui bersama bahwa, dalam mengawal aksi damai para demonstrasi, Presiden RI Joko Widodo telah  memerintahkan saya sebagai Panglima TNI bersama Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian untuk mengamankan jalannya demonstrasi tersebut agar terhindar menjadi demo anarkis, yang ditunggangi oleh kepentingan tertentu," ujarnya.

Pada saat mengamankan jalannya demonstrasi, Panglima telah menegaskan kepada para prajurit yang berhadapan langsung dengan para pendemo. Panglima meminta prajuritnya menjalankan tugas dengan melindungi semuanya. "Namun, apabila ada para pendemo yang melakukan anarkis bahkan radikal, maka yang kamu lindungi adalah rakyat Indonesia yang lebih besar. Jangan sampai terkena dampak dari demo yang anarkis dan radikal tersebut,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan permohonan doa dan dukungan dari para ulama, agar TNI semakin kuat untuk melindungi bangsa ini, serta sebagai pengayom masyarakat demi tetap tegaknya NKRI yang kita cintai bersama.

KH Zailani Imam menyampaikan bahwa, apabila para ulama dan pemimpin bersatu, maka bangsa Indonesia akan menjadi aman dan tentram. “Apabila ulama dan umarah baik, maka baiklah negara ini. Namun, apabila ulama dan umaroh tidak baik, maka tinggal menunggu kehancuran suatu bangsa,” ujarnya.

Dialog antara Panglima TNI dengan para ulama tersebut diikuti oleh beberapa pimpinan pondok pesantren, di antaranya Ponpes Babakan dan Buntet Cirebon, Al-Huda Aceh Besar, Al-Mustakinia Bogor, dan Majelis Rosulullah serta Lembaga Islam An-Nahar. Dialog ditutup dengan pembacaan doa  oleh Kiyai Muhtadi Dimyati dari Ponpes Raudatul Ulum Cidahu, Cadasari, Pandeglang, Banten.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement