REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon pejawat gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menginginkan trotoar di Jakarta di rancang seperti trotoar dengan gaya Eropa. Hal tersebut disampaikan oleh Ahok saat blusukan di kawasan Muara Karang, Jakarta Utara, Jumat (4/11).
"Trotoar kan mau dirancang gaya-gaya Eropa, lebar. Tapi kita harus perhatikan kebiasaan orang kita. Ruko-ruko ini kan tempat mereka tinggal juga, kaya nasabah bank ini dia mengeluh mobil nggak bisa parkir, jadikan nggak bisa parkir, dulu kan mobil bisa parkir di dalam, orang mau pulang bisa di dalam dia bikin begitu tinggi parkir di sini, bikin macet," ujar Ahok, Jumat (4/11).
Saat ini, Ahok menilai trotoar tersebut tidak akan dibongkar. Meskipun, rancangan trotoar tersebut tidak sesuai fungsi.
"Nggak mungkin bongkar ini, cuma kita minta kontraktornya kebetulan Pembangunan Jaya, BUMD juga untuk nambah, nambah buat untuk nggak nyamain, buat turun lah. Nah jadi kita kalau liat laporan WhatsApp nggak tahu juga, walaupun saya tinggal dekat sini," katanya.
Memasuki masa cuti, Ahok banyak mendapat laporan proyek-proyek yang bermasalah. Salah satunya adalah trotoar.
"Jadi trotoar kita lebar satu pihak orang senang kok banyak yang mengeluh, di Balikpapan juga ngeluh, di Roxy juga mengeluh, rupanya memang dia nggak mikirin fungsi. Ngapain lo bikin trotoar bagus nggak bisa parkir di dalam, inikan rumah orang, ngaco banget gitu loh.. ini main hajar aja lagi, bukannya ngomong dulu," ujar Ahok.
Sisi lain, Ahok sudah menegur Dinas Pekerjaan Umum (PU) agar trotoar diperbaiki. "Tapi Dinas PU sudah tahu sudah saya tegur, jadi depan harus diperbaiki. Saya yakin semua warga Muara Karang senang trotoarnya bagus tapi ya fungsinya jangan dipotong dong. Masa saya mau pulang nggak bisa parkir terus dipotong," katanya.