REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi unjuk rasa damai digelar di sejumlah titik di Jakarta hari ini. Walau merupakan demonstrasi yang terbilang sangat besar, aksi diyakini dapat berjalan tertib.
Ketua Centre for Dialogue and Cooperation among Cvivilisations (CDCC), Din Syamsuddin, mengingatkan para pimpinan pengunjuk rasa untuk mengendalikan diri dan meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya, aksi unjuk rasa damai yang diselenggarakan hari ini sangat mungkin dimasuki pihak-pihak lain, yang ingin melakukan hasutan agar terjadi kerusuhan di tengah demonstrasi damai.
"Kendalikan diri dan waspada, karena kehadiran pihak-pihak yang ingin menghasut dan memprovokasi supaya terjadi anarkisme itu sangat mungkin terjadi," kata Din, Kamis (3/11).
Untuk itu, ia mengingatkan para pengunjuk rasa, terutama para pemimpin aksi, karena aksi unjuk rasa damai memerlukan langkah kewaspadaan dan sama-sama menjaga diri. Din meminta umat Islam yang turun hari ini untuk tidak terjebak ke tindak kekerasan, tidak terhasut dan terprovokasi melakukan tindak kekerasan apapun yang akan merugikan banyak pihak.
Selain itu, Din meminta Polri dan TNI senantiasa bertindak profesional menjaga ketertiban, jangan sampai ada satu korban dan semua harus melakukan tugasnya sebagai penjaga aksi. Ia menekankan, Polri, TNI dan siapapun tidak boleh coba-coba melakukan hasutan kepada para pengunjuk rasa, sehingga aksi unjuk rasa damai dapat berjalan dengan lancar.
"Insya Allah harapan kita tertib," ujar Din.
Din yang menggelar World Peace Forum pada 1-3 November 2016 di Grand Sahid Hotel Jakarta, menuturkan sempat bertemu dengan para pemimpin yang hendak ikut aksi unjuk rasa, dan kebetulan melakukan pertemuan di tempat yang sama. Karenanya, ia mengaku memiliki keyakinan dengan aksi unjur rasa damai hari ini dapat berjalan dengan lancar dan sesuai aturan.