REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Seekor lumba-lumba ditemukan terdampar dalam kondisi tak bernyawa di Pantai Barat Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Rabu (2/11). Bangkai hewan akan ditangani oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat.
Lumba-lumba dengan panjang sekitar dua meter itu ditemukan mati terdampar terbawa arus rob di Pantai Pangandaran oleh para nelayan. Kondisi lumba-lumba tersebut sudah membusuk dan dihinggapi banyak lalat. Alhasil aroma tak sedap pun menyeruak di lokasi pantai.
Salah satu nelayan Pangandaran Hendi mengatakan lumba-lumba tersebut sudah mati sebelum terdampar di Pantai Pangandaran. “Ditemukannya Rabu siang kemarin, dari tengah laut juga sudah mati dan mengambang,” katanya, Kamis (3/11).
Ia menyebut sejumlah hewan laut seperti paus memang sering ditemukan terdampar di Pantai Pangandaran. Tetapi, untuk kasus lumba-lumba terdampar terbilang jarang ditemui. Menurutnya, perairan di sekitar Pangandaran sudah menjadi lintasan berenang para kawanan lumba-lumba. Sebab ia sering menemukan lumba-lumba berenang di sekitar perahu miliknya saat melaut.
Ia menduga lumba-lumba itu tewas karena terjaring kapal berukuran besar. “Biasanya kalau terjaring langsung di buang. Biasanya sih menurut saya ya karena ikut terjaring,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pangandaran Yana Hendrayana mengaku belum mengetahui adanya lumba-lumba terdampar di Pantai Pangandaran. Ia menjanjikan tim dari BKSDA Pangandaran segera menangani bangkai lumba-lumba tersebut. Apalagi lumba-lumba adalah hewan yang masuk dalam kategori satwan dilindungi.
Yanan menduga lumba-lumba mati itu berjenis paruh moncong (Delphinus Capensis). Sebab lumba-lumba jenis tersebut sering melintas di sekitar perairan Pangandaran. “Sebelumnya pernah ada, satu mati dan satu lagi hidup dan berhasil didorong ke laut. Perairan Pangandaran memang wilayah edar lumba-lumba jenis tersebut,” kata Yana.
Sebagai tindaklanjut, ia menerangkan pihak BKSDA Pangandaran aka membuat berita acara pemeriksaan (BAP) soal matinya si lumba-lumba. Nantinya, BAP tersebut diteruskan dan dikirim ke BKSDA Provinsi Jawa Barat."Kalau bangkai lumba-lumbanya dikuburkan di Cagar Alam Pangandaran," katanya.