Kamis 03 Nov 2016 16:13 WIB

6.000 Penduduk Purbalingga Buta Huruf

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Angga Indrawan
Buta huruf (ilustrasi)
Foto: Blogspot
Buta huruf (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Jumlah warga yang masih buta huruf di Kabupaten Purbalingga, masih cukup besar. Bupati Tasdi menyebutkan, jumlah warganya yang masih belum bisa membaca dan menulis ini mencapai 6.000 orang, atau mencapai 4 persen dari jumlah penduduk. 

"Hampir seluruh penduduk yang masih buta huruf ini adalah orang tua. Bukan anak-anak usia sekolah atau warga usia produktif," jelasnya, Kamis (3/11).

Meski demikian dia menyebutkan, masih tingginya jumlah warga yang buta huruf ini menyebabkan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Purbalingga, menjadi tertekan. "Dari 36 kabupaten/kota di Jawa Tengah, IPM Purbalingga menempati ranking ke-26. Rendahnya ranking IPM Purbalingga, terutama karena masih tingginya kasus buta huruf," jelasnya.

Bupati menjelaskan, dalam menentukan nilai IPM, ada tiga variabel yang menentukan. Ketiganya terdiri dari vaiabel pendidikan, kesehatan dan ekonomi. "Dari ketiga variabel itu, variabel yang paling tertinggal di Purbalingga, ya variabel pendidikan," jelasnya.

Dalam variabel pendidikan, Bupati menyatakan, bukan hanya karena masih tingginya jumlah warga yang buta huruf. Namun juga karena masih rendahnya rata-rata lama pendidikan warganya. "Dari hasil survei terakhir, rata-rata warga Purbalingga baru mengenyam pendidikan selama 7,6 tahun. Ini berarti, tingkat pendidikan rata-rata warga Purbalingga hanya sampai tingkat SMP kelas VIII," jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement