Kamis 03 Nov 2016 09:20 WIB

KPUD: 7,1 Juta Warga DKI Masuk DPS Pilkada 2017

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Ilham
Pilgub DKI (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Pilgub DKI (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah warga yang memiliki hak pilih di Jakarta saat ini diperkirakan 7,1 juta jiwa. Angka itu diperoleh setelah Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi DKI Jakarta mengumumkan rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara (DPS) untuk Pilkada DKI 2017.

“Berdasarkan hasil rekapitulasi di enam KPU kabupaten kota Jakarta, diperoleh total DPS di DKI sebanyak 7.132.865 pemilih,” ujar Komisioner KPU DKI, Mochammad Sidik, dalam rapat pleno yang digelar di Jakarta, Rabu (2/11) malam.

Dari angka tersebut, kata dia, pemilih laki-laki di Jakarta sebanyak 3.576.091 jiwa. Sementara, pemilih perempuannya berjumlah 3.556.765 jiwa. Berdasarkan wilayahnya, jumlah pemilih di Jakarta Timur berada di peringkat paling atas, yakni 1.989.106 jiwa. Selanjutnya, disusul Jakarta Barat 1.669.351 jiwa, Jakarta Selatan 1.599.920 jiwa, Jakarta Utara 1.099.169 jiwa, Jakarta Pusat 757.898 jiwa, dan Kabupaten Kepulauan Seribu 17.412 jiwa.

Sidik juga mengatakan, ada 13.067 TPS (tempat pemungutan suara) yang akan disebar di seluruh wilayah Ibu Kota nantinya. Perinciannya, 1.237 TPS di Jakarta Pusat, 2.142 TPS di Jakarta Utara, 2.934 TPS di Jakarta Barat, 3.033 TPS di Jakarta Selatan, 3.681 TPS di Jakarta Timur, dan 40 TPS di Kabupaten Kepulauan Seribu.

Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta, Sumarno menuturkan, instansinya akan mengumumkan semua nama pemilih yang masuk dalam DPS ke tiap-tiap kelurahan pada 10-19 November ini. “Jika ternyata masih ada warga yang punya hak pilih, tapi namanya belum tercantum dalam daftar tersebut, silakan melapor kepada petugas kami yang ada di kelurahan,” katanya.

Sumarno menjelaskan, KPUD DKI akan melakukan perbaikan DPS selama lima hari, yakni dari 20-24 November ini. Setelah menjalani masa perbaikan DPS tersebut, KPUD DKI bakal mengumumkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada DKI 2017 pada 6 Desember.

“Adanya data pemilih yang tercecer saat ini masih sangat mungkin. Karenanya, hal ini perlu kita cermati bersama. Kami mengharapkan sikap proaktif dan masukan dari semua pihak untuk perbaikan data pemilih ini ,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement