REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengatakan, terlalu mahal ongkos yang bangsa ini harus bayar untuk seorang Gubernur DKI nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Fahri mengaku tidak tahu kekuatan apa yang menahannya untuk bertahan dan seperti tidak tersentuh.
"Tapi luka dan harga yang harus kita sebagai bangsa Indonesia sungguh terlalu tidak sebanding. Siapakah yang menjamin Basuki? Nampaknya semua orang menduga Presiden kita terbebani," tulis Fari melalui akun Twitter @Fahrihamzah.
Menurut dia, demi berkurangnya beban bangsa ini, maka presiden Joko Widodo harus bisa menjaga diri dari Ahok. Fahri meminta Jokowi menyampaikan bahwa dia tidak punya kepentingan kepada Ahok dan tidak akan melindungi jika Ahok bersalah. "Maka kemudian proses hukum harus didukung dan dipercepat."
Kemudian, Fahri juga menyampaikan, beban kasus Ahok tidak boleh menjadi beban Polri. "Karena lembaga penegakan hukum utama ini diuji, Jenderal Tito (Kapolri Jenderal Tito Karnavian) diuji," tulisnya.
Menurut Fahri, reaksi dan demonstrasi seantero negeri dan bangsa ini memikul beban satu orang. Terlalu besar biaya yang harus ditanggung bangsa Indonesia hanya untuk satu orang yang terlalu istimewa.
"Padahal siatuasi ini tidak pernah menjadi masalah. Ada banyak pejabat bersuku dan agama seperti Basuki," katanya. "Tidak pernah selama ini di publik politisi menyerang Basuki pakai kitab suci, kenapa dia yang baca kitab suci?"
Terlalu banyak, kata Fahri, Basuki bicara provokasi dan menjadi beban kita anak negeri. Harusnya, Basuki membayar ini sendiri dengan mengundurkan diri. Atau jalan lain yang dirasa adil oleh anak bangsa ini yang telah terbebani. "Sebab terlalu mahal biaya yang harus kita bayar untuk seorang Basuki."