REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (Wasekjen PKB) Daniel Johan menilai figur petinggi partai politik masih cukup berpengaruh besar terhadap keterpilihan kandidat calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta.
"Pasti pengaruh dong karena menyangkut kerja struktur partai yang berada di bawah komanda masing-masing ketum (ketua umum, red) partai," katanya di Jakarta, Selasa (1/11).
Daniel menjelaskan faktor tokoh itu berpengaruh karena proses pemenangan pasangan calon berhubungan dengan kerja mesin partai yang tentu dipimpin oleh ketum Parpol.
Menurutnya ada 3 faktor penting yang menentukan kemenangan pasangan calon pada Pilkada DKI Jakarta, yaitu strategi kampanye (pemasaran) pasangan calon, figur petinggi Parpol dan struktur kerja partai politik.
"Branding, figur petinggi Parpol dan struktur," ucapnya.
Wakil Ketua Komisi IV DPR itu menilai, di era media sosial saat ini trending topik menjadi kebenaran, dan masalah besarnya itu bisa diatur sedemikan rupa penuh drama dan semakin tidak jelas kebenarannya.
Menurutnya yang berbahaya adalah apabila kebenaran dunia maya memiliki kesenjangan yang besar dengan kebenaran fakta sesungguhnya.
"Karena itu akan semakin membuat kondisi api dalam sekam, dan pada bahaya lainnya adalah kebenaran maya itu dikendalikan oleh pemilik modal," katanya.
Sebelumnya, Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) menilai sosok petinggi partai tidak memengaruhi pilihan masyarakat terhadap 3 pasangan calon pada Pilgub DKI Jakarta 2017.
Sosok Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP nyatanya tidak banyak berpengaruh pada pilihan masyarakat untuk memilih pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot).
"Hanya ada 24,5 persen yang menyatakan memilih pasangan Ahok-Djarot karena ada sosok Megawati sebagai Ketua umum partai. Sementara 58,6 persen mengatakan tidak terpengaruh oleh sosok Megawati dan 16,9 persen tidak tahu," kata Founder Kedai Kopi, Hendri Satrio di Jakarta, Minggu (30/10).
Sementara itu, sosok Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat dan juga ayah dari Agus Harimurti Yudhoyono, tidak menjadi alasan utama pemilih mendukung Agus. Menurut Hendri sebanyak 53,5 persen responden menyatakan sosok SBY tidak memengaruhi dirinya dalam memilih pasangan Agus-Sylvi.
"Hanya ada 29,8 persen yang mengatakan memilih Agus-Sylvi karena ada sosok SBY di baliknya. Sisanya 16,7 persen tidak tahu," ujarnya.
Lalu sosok Prabowo Subianto sebagai Ketua umum Partai Gerindra terhadap pasangan Anies-Sandi, hanya ada 22,9 persen yang memilih pasangan Anies-Sandi karena sosok Prabowo. Dan sebanyak 56,3 persen mengaku faktor Prabowo bukanlah hal yang menentukan dirinya akan memilih pasangan Anies-Sandi, sementara 20,8 persen menjawab tidak tahu.