Senin 31 Oct 2016 19:57 WIB

Ketua MPR Sebut Ahok Telah Buat Masyarakat Marah

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Indira Rezkisari
Ketua MPR Zulkifli Hasan menyampaikan pandangannya pada pembukaan acara sosialisasi empat pilar kepada organisasi Jong Pemuda Indonesia (JPI) di gedung MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (26/10).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua MPR Zulkifli Hasan menyampaikan pandangannya pada pembukaan acara sosialisasi empat pilar kepada organisasi Jong Pemuda Indonesia (JPI) di gedung MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, menyampaikan keprihatinannya terkait kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara yang terjadi akhir-akhir ini. Khususnya menyangkut kondisi jelang pilkada di Jakarta.

Semestinya, kata Zulkifli semua pihak menahan diri, tidak mengeluarkan komentar yang dapat menyakiti pihak lain. Apalagi menyangkut isu agama, karena persoalan agama memang sangat sensitif.

''Itu mudah membakar emosi umat beragama, dan gampang ditumpangi oknum tertentu yang tidak bertanggung jawab,'' kata Zulkifli, saat menerima kunjungan Pimpinan Pusat (PP) Wanita Syarikat Islam (WSI), di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (31/10).

Pada kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Zulkifli menilai masyarakat Jakarta hanya menjadi korban. Mereka tidak akan melakukan tindakan demonstrasi kalau tidak diganggu terlebih dahulu.

''Masyarakat Jakarta itu ibaratnya seperti tawon. Mereka sedang mengelompok di sarangnya, tiba-tiba Ahok datang membawa galah, lalu memporakporandakan sarang lebah. Karena itu wajar kalau masyarakat marah,'' ucap Zulkifli.

Karena itu, lanjut dia, bukan salah masyarakat yang mau berdemo, tapi kesalahan pemimpinnya yang mengucapkan kata-kata tak bertanggung jawab. Ia meminta, agar kondisinya mereda satu-satunya jalan yang harus ditempuh adalah jalur hukum.

Namun, ia berharap, demo pada 4 November nanti bisa berlangsung aman, aspirasinya bisa disampaikan dengan baik, dan tidak ada aksi kerusuhan.  ''Akan lebih baik jika pemimpinnya tidak bicara sembarangan, sehingga masyarakatnya tidak perlu berdemo,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement