Senin 31 Oct 2016 18:30 WIB

Sinabung Erupsi, Warga Diimbau Jauhi Zona Merah

Rep: Issha Harruma/ Red: Andi Nur Aminah
Gunung Sinabung mengeluarkan material vulkanik ketika erupsi
Foto: Antara/Tibta Perangin-angin
Gunung Sinabung mengeluarkan material vulkanik ketika erupsi

REPUBLIKA.CO.ID, KARO -- Gunung Sinabung di Karo, Sumatra Utara kembali erupsi disertai guguran awan panas hari ini, Senin (31/10). Warga yang tinggal di sekitar gunung ini pun diimbau untuk menjauhi dan tidak memasuki zona merah yang telah ditetapkan.

Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sekaligus pengamat gunung Sinabung Ardi mengatakan, erupsi tersebut disertai guguran awan panas dengan jarak luncur 3.000 meter ke arah Tenggara-Timur dan tinggi kolom abu 1.000 meter dari puncak. "Erupsinya tercatat pukul 08.33 WIB tadi pagi dengan angin sedang ke arah timur dan lama gempa 344 detik," kata Ardi.

Ardi mengatakan, erupsi kembali terjadi pada 09.49 WIB. Erupsi susulan ini disertai awan panas guguran dengan jarak luncur 1.000 meter ke arah Tenggara-Timur dan tinggi kolom 500 meter. Pada pukul 11.00 WIB, terjadi erupsi susulan dan guguran awan panas dengan jarak luncur 1.500 meter ke arah tenggara-timur dengan tinggi kolom 500 meter.

"Dengan kondisi seperti ini, warga diimbau tidak memasuki daerah zona merah karena potensi letusan dan awan panas masih tinggi. Hal ini mengingat besarnya kubah lava di puncak gunung Sinabung. Hasil pengukuran terakhir, 2,4 juta meter kubik. Selain itu, mengingat sedang musim hujan, warga juga diimbau mewaspadai bahaya lahar," kata Ardi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement