Ahad 30 Oct 2016 20:20 WIB

Masyarakat Diminta Waspadai Banjir Bandang

Rep: Dian Erika N/ Red: Friska Yolanda
Sejumlah orang membersihkan material yang terbawa banjir bandang aliran lereng Gunung Lawu di Ngancar, Plaosan, Magetan, Jawa Timur, Senin (10/10).
Foto: Antara/Siswowidodo
Sejumlah orang membersihkan material yang terbawa banjir bandang aliran lereng Gunung Lawu di Ngancar, Plaosan, Magetan, Jawa Timur, Senin (10/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Desember hingga Februari 2017. Potensi banjir bandang dapat terjadi di semua wilayah Indonesia.

"Seiring meningkatnya curah hujan, maka potensi bencana alam semakin meningkat," ujar Sutopo dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (30/10).

Sejumlah daerah yang sebelumnya dipetakan potensial mengalami bencana banjir, tanah longsor dan angin topan tetap rawan bencana saat musim penghujan. Sementara itu, kondisi cuaca ekstrem seperti yang terjadi di Bandung dan Garut dapat terjadi di daerah lain. 

Terlebih, lanjut Sutopo, pasokan uap air dari wilayah sebelah selatan Jawa masih melimpah. Kondisi ini didorong menghangatnya suhu muka air laut di Samudera Indonesia. Karena itu, masyarakat diimbau meningkatkan kesiapsiagaan dan sering mencermati laporan peringatan dini cuaca dari BMKG. 

"Kritisnya daerah aliran sungai, minimnya kawasan resapan air, tingginya degradasi lingkungan dan banyaknya permukiman yang berkembang di daerah rawan bencana menyebabkan hampir semua daerah daerah makin rentan menghadapi bencana," ujar Sutopo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement