Ahad 30 Oct 2016 13:31 WIB

Menpora Usulkan Tokoh Sumpah Pemuda Sebagai Pahlawan Nasional

Rep: Bambang Noroyono / Red: Angga Indrawan
Menpora Imam Nahrawi memberikan keterangan di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (26/2).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Menpora Imam Nahrawi memberikan keterangan di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (26/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengusulkan agar pemerintah memberikan gelar pahlawan nasional untuk Soegondo Djojopuspito. Menpora Imam Nahrawi mengatakan, tokoh Sumpah Pemuda tersebut sampai hari ini belum juga bergelar pahlawan nasional.

Padahal, Menpora Imam menjelaskan, Soegondo bisa bergelar pahlawan nasional. Soegondo, menurutnya, punya peran besar saat memimpin Kongres Pemuda yang dicetus pada rentang tahun 1920-an silam. Menurut dia, Sumpah Pemuda yang diperingati saban tahun berasal dari pemikiran Soegondo.

"Tapi sampai saat ini  Soegondo Djojopuspito belum diangkat sebagai pahlawan nasional," kata Imam, dalam rilis resmi Kemenpora, Sabtu (29/10). Kemenpora sendiri, diterangkan Imam, mengabadikan nama Soegondo di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP-PON) di Cibubur, Jakarta Timur.

Dalam rilis tersebut, Imam menceritakan peran Soegondo saat menggagas Kongres Pemuda di masa Hindia Belanda. Dikatakannya, Soegondo merupakan tokoh pemuda yang terlibat dalam pembentukan organisasi kepemudaan bernama Persatuan Pemuda Indonesia (PPI) pada 1926. 

Sejumlah tokoh kemerdekaan, banyak terlibat dalam pembentukan PPI tersebut. Soekarno pun bagian dari PPI yang mengetuai organisasi tersebut di Bandung, Jawa Barat (Jabar). Pun, juga Muhammad Hatta yang mengetuai PPI di Belanda. 

Pembentukan PPI tersebut, dilanjutkan dengan peran Soegondo sebagai inisiator Kongres Pemuda I pada 1926 silam. Kongres tersebut diyakini sebagai embrio persatuan pemuda yang ketika itu, organisasi kepemudaan di Hindia Belanda kebanyakan terafiliasi ke dalam organisasi kesukuan dan etnis.

Dua tahun setelah Kongres Pemuda I, gelaran serupa pun digelar dengan gagasan yang sama. Dalam Kongres Pemuda II, Soekarno dan Hatta menunjuk Soegondo sebagai ketua kongres. Saat Kongres Pemuda II itu juga lahir gagasan Sumpah Pemuda yang saban tahun diperingati sebagai salah satu hari nasional.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement