Ahad 30 Oct 2016 13:11 WIB

Pemkot Bandung Bangun Groundtank di Gedebage Selain Tol Air

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Angga Indrawan
Pengendara roda dua berusaha melintasi banjir di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/10).
Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra
Pengendara roda dua berusaha melintasi banjir di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tingginya curah hujan di Kota Bandung menyebabkan beberapa kawasan di Gedebage digenangi air dengan ketinggian 50 hingga 70 centimeter.‬ Padahal, di kawasan tersebut Pemkot Bandung telah membuat tol air.

Menurut Sekretaris Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung, Agoes Sjafrudin, selain tol air, rencananya di kawasan Gedebage pun akan dibuat groundtank. Sehingga, jika air meluap maka akan dialirkan dan ditampung dulu ke groundtank. Baru kemudian nanti akan dialirkan ke sungai

"Kami kan sedang membangun groundtank di depan Pinus regency," ujar Agoes kepada wartawan, Sabtu (29/10).

‪Agoes mengatakan, banjir Gedebage terjadi karena curah hujan cukup tinggi. "Sungai Cinambo yang ada di sana,  tak bisa menampung air sehingga meluap ke jalan," katanya.

‪DBMP, kata Agoes, langsung menurunkan tim URC (unit reaksi cepat). Tak hanya tim URC dari UPT (unit pelaksana teknis) Gedebage dan Ujungberung, tapi juga dibantu Karees dan Cibeunying. Selain pasukan, pompa terapung yang ada di UPT-UPT ini pun diturunkan. "Setidaknya ada delapan pompa yang diturunkan untuk menyedot genangan air," katanya.‬

‪Sebetulnya, kata dia, di kawasan Gedebage terdapat tol air. Bahkan, Pemkot Bandung pernah menyatakan tol air ini bisa menyurutkan banjir di Gedebage lebih cepat. Namun saat hujan kemarin, banjir menggenang cukup lama dan juga mengakibatkan kemacetan..‬

‪"Tol air masih berfungsi. Keberadannya cukup membantu. Cuma curah hujannya cukup tinggi, jadi air agak sedikit lama surutnya," kata Agoes.‬

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement