REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pembangunan Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka terus dikebut pengerjaannya. Hingga Oktober 2016 ini, pembangunan bandara yang diharapkan bisa menjadi pintu gerbang bisnis dan pariwisata Indonesia di Jawa Barat ini sudah mencapai 16,7 persen.
Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra mengatakan saat ini pembangunan BIJB sudah masuk pada tahap pembangunan sarana dan prasarana.
"Terminal utama sedang dibangun, mudah-mudahan sesuai dengan rencana November 2017 konstruksi bisa selesai. Mudah-mudahan Kertajati ini bisa menjadi gerbang baru Indonesia di tatar Parahyangan dengan terminal seluas 96 ribu meter persegi, bangunan tiga lantai," kata Virda, belum lama ini.
Virda juga menjelaskan bahwa tahap pertama pembangunan BIJB ini mencakup pembangunan runway, terminal, aksesibilitas menuju bandara, serta bangunan pendukung lainnya. Semua hal tersebut kini dalam proses pembangunan.
Ditargetkan BIJB akan dipenuhi sebanyak 2,7 juta penumpang pada tahun pertama operasionalnya. Sementara bandara yang akan memiliki 36 check in counter bisa melayani penumpang hingga 5,6 juta orang.
Pembangunan sarana dan prasarana bandara ditarget dapat rampung pada awal 2018. Dengan luas bandara yang rencananya akan beroperasi pada 2018 ini mencapai 1.800 hektar.e Luas ini dikatakannya juga bisa berkembang hingga 3.200 hektare karena didukung oleh kawasan aerocity sebagai pendukung kawasan bandara yang bisa mengembangkan ekonomi di sekitarnya, seperti Cirebon, Indramayu, Kuningan, dan Subang.