REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Pembangunan Bandara Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat tengah dikebut. Ditargetkan, bandara sudah bisa dioperasionalkan dan diresmikan Presiden Joko Widodo di akhir tahun 2024.
"Ada arahan dari bapak Presiden tidak boleh lebih dari tahun 2024, sehingga tidak ada proyek nasional yang mangkrak," kata Kasubdit Transportasi Udara Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN Bappenas, Ahmad Zainuddin saat melakukan kunjungan ke Bandara Singkawang, Rabu (20/7/2022).
Dia menjelaskan, target awal sampai 2024, panjang landasan pacu sepanjang 1400 meter. Sambil berjalan akan terus dilakukan pengembangan.
"Yang masih menjadi pikiran kita itu adalah jalan akses masuk bandara. Semoga Pemkot Singkawang bisa mempercepat untuk pembebasan atau penyiapan lahannya, sedangkan akses untuk konstruksi fisiknya nanti dalam kendali APBN," tuturnya.
Ahmad Zainuddin mengatakan, jika pembangunan Bandara Singkawang masuk dalam RPJMN yang merupakan salah satu target dari 21 bandara baru di Indonesia. "Pembangunannya menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)," katanya.
Salah satu dukungan yang sudah dilakukan pemerintah pusat adalah pematangan untuk tahap awal berupa anggaran sebesar Rp 100 miliar. Kemudian, rencana untuk di tahun 2023 akan dilakukan pembangunan dari sisi udara yang anggarannya akan dialokasikan melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp 148 miliar.
"Sementara sisanya direncanakan menggunakan skema KPBU termasuk pengembangan," kata Zainudin.
Di tempat yang sama, Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie mengatakan, mengenai akses jalan menuju bandara, pihaknya sudah mendapatkan lahan hibah kurang lebih 50 persen. Untuk selebihnya, Pemkot Singkawang akan melibatkan tim Aversal untuk melakukan pengukuran dan diharapkan tahun ini sudah bisa diselesaikan melalui APBD Perubahan 2022.
"Semoga harapan pemerintah pusat bisa sejalan dengan Pemkot Singkawang," ujarnya.