REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan spanduk dan poster dibentangkan oleh sekitar 5 ribu massa aksi berpakain putih di depan Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta, Jumat (28/10). Berbagai organisasi umat Islam dan tokoh masyarakat Islam se-DIY bergabung dalam satu takbir "Allahu Akbar".
"Penjarakan Ahok demi bangsa dan keutamaan NKRI" tertulis di sebuah spandung besar yang dibawa massa aksi. Di spanduk lain tertulis "Ahok menghina Alquran didiamkan padahal Presiden disumpah dengan Alquran".
Di ujung Malioboro itu, ribuan umat Islam tersebut berorasi bergantian menuntut Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama segera dihukum. Umat Islam menuntut keadilan bagi agama dan Alquran yang dilaporkan telah dinistakan oleh Ahok.
Salah satu orator, ustaz Puji Hartono mengatakan, untuk kedamaian dan kejayaan, umat Islam telah siapkan semuanya untuk membela agama Allah. "Di dalam hati umat beriman hanya ada Allah, taqwa, dan jihad fisabilillah," katanya.
Orator lain, Syukri Fadholi mengatakan, umat Islam se-DIY berkumpul untuk menegakkan esensi dan prinsip kehidupan umat Islam. Sebab, Ahok telah melakukan penistaan dan merobek-robek harga diri umat Islam.
Dia meminta Presiden Jokowi dan Kapolri bisa bertindak tegas dalam kasus ini. "Saya khawatir kalau presiden tidak tegas, ada gerakan dari umat Islam yang lebih besar lagi dan gerakan ini akan meluas di seluruh Indonesia dan puncaknya di Jakarta 4 November besok."
Hari ini, aksi meminta Ahok dihukum tidak hanya dilakukan oleh umat Islam di DIY. Puluhan ribu massa aksi juga tersebar di beberapa kota dan daerah.