Sabtu 29 Oct 2016 01:18 WIB

Sumpah Pemuda di Mata Sumarsono

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Esthi Maharani
 Plt Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono, Mendagri Tjahjo Kumolo,Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wagub nonaktif Djarot Saiful Hidayat di Gedung Kemendagri, Jakarta, Rabu (26/10). (Republika/Prayogi)
Plt Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono, Mendagri Tjahjo Kumolo,Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wagub nonaktif Djarot Saiful Hidayat di Gedung Kemendagri, Jakarta, Rabu (26/10). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda setiap 28 Oktober. Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Dirjen OTDA Kementrian Dalam Negeri Sumarsono mengatakan kunci dari Sumpah Pemuda adalah kesatuan dan persatuan.

"Saya kira yang paling penting disadari bahwa sebagai warga bangsa kita itu satu padu. Oleh karena itu, dari suku mana pun kita, mau anda keriting, mau anda lurus, mau kulit kuning, hitam, kita itu bersaudara," ujar Sumarsono, Jumat (28/10)

Ia menilai meskipun bangsa Indonesia berasal dari berbagai daerah dan memiliki berbagai bahasa, namun masyarakatnya sudah sepakat bersatu. Hal tersebut sesuai dengan semboyan Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika.

"Jangan pernah dalam diri kita, kita lihat orang suku lain merasa itu adalah orang lain, jangan. Apapun rambutnya keriting, lurus, itu semua adalah saudara kita, saudara sebangsa, saudara setanah air," katanya.

Selain itu, ia mengatakan mengandalkan masa depan Indonesia kepada para pemudanya. Jika pemuda tidak benar, Sumarsono mengatakan akan menjadi malapetaka untuk negara.

"Karena itu kalau memang diingatkan, bahwa pemuda ini adalah penerus bangsa, nasib negara ini ditangan pemuda kita," ujar Sumarsono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement