Jumat 28 Oct 2016 18:08 WIB

Kampanye Perdana, Imam-Fadli Bersih-Bersih Pasar

Rep: Yulianingsih/ Red: Fernan Rahadi
 Bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta Imam Priyono  dan Hariyadi Suyuti berpapasan ketika selesai menjalani tes darah  dan tes kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta, Senin (26/9).
Foto: Republika/ Nico Kurnia Jati
Bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta Imam Priyono dan Hariyadi Suyuti berpapasan ketika selesai menjalani tes darah dan tes kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta, Senin (26/9).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pasangan calon (paslon) Pilkada Kota Yogyakarta nomor urut 1, Imam Priyono Dwiputranto-Achmad Fadli mengawali kampanye perdananya pada Pilkada 2017 dengan menyapa para pedagang pasar dan membersihkan pasar dari beberapa sampah yang berserakan, Jumat (28/10).

Paslon yang diusung PDIP dan Nasional Demokrat dan PKB ini mendatangi Pasar Kranggan, Yogyakarta. Aksi ini akan diteruskan ke 31 pasar tradisional lain di Kota Yogyakarta.

Calon wali kota Yogyakarta, Imam Priyono mengatakan, pihaknya fokus pada pemberdayaan pasar tradisional di Yogyakartya. Pasar menurutnya merupakan tempat bertemunya masyarakat, sehingga bisa menjaring permasalahan dan meyosialisasikan program-program Imam-Fadli.

“Kami melakukan bersih-bersih pasar tradisonal ini karena pasar itu pusat kegiatan ekonomi dan tempat bertemunya warga, sehingga kita bisa menginformasikan program-program Imam-Fadli,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga menjaring aspirasi pedagang dan pengunjung pasar terkait pembangunan di Kota Yogyakarta ke depan. Imam sendiri mengatakan, kampanye yang diusung pihaknya fokus pada kampanye berbasis budaya dan santun. Selain pasar, pihaknya juga akan menyapa masyarakat tingkat RW di Yogyakarta.

Calon wakil wali kota Yogyakarta Achmad Fadli yang juga mantan kepala Dinas Pengelolaan Pasar mengatakan, pemberdayaan pedagang dilakukan bukan hanya melalui kemampuan modal tetapi juga peningkatan kemampuan pedagang.

Menurutnya, pemberdayaan pedagang pasar dilakukan dengan konsep sekolah pasar. Sekolah pasar menjadi ruang untuk meningkatkan kemampuan para pedagang dalam berdagang. Pemberdayaan pedagang itu dengan sekolah pasar itu  bekerja sama dengan kawan-kawan UGM yang selama ini mengelola sekolah pasar. “Pemberdayaan pedagang dengan sekolah pasar ini akan dilakukan tidak hanya di Pasar Kranggan, tapi di seluruh pasar tradisional,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement