REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG -- Usaha memberantas penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya membutuhkan gerakan kolektif sesuai dengan kewenangan dan kemampuan masing-masing pihak. "Dibutuhkan gerakan bersama, kolektif, untuk melawan peredaran dan penyalahgunaan narkoba," kata Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang Jumari, Jumat (28/10).
Ia mengemukakan hal itu menanggapi instruksi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah kepada para pengurus masjid di seluruh provinsi itu untuk menyampaikan materi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba saat khotbah salat Jumat (28/10). Hal tersebut sebagaimana disampaikan Ketua MUI Jateng K.H. Ahmad Darodji usai Deklarasi Gerakan Antinarkoba di halaman Kantor Gubernur Jateng, di Semarang, Kamis (27/10).
Jumari mengatakan bahwa instruksi dari MUI Jateng tersebut sebagai salah satu upaya yang perlu mendapatkan dukungan dan apresiasi dari berbagai pihak. Pemerintah, penegak hukum, ulama, pendidik, tokoh masyarakat, dan masyarakat secara umum, kata dia, perlu melakukan gerakan bersama dalam pemberantasan penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu, jemaah salat Jumat sebagian besar laki-laki dan kepala keluarga, katanya, materi yang disampaikan perlu fokus pada upaya menggerakkan keluarga masing-masing agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba.
"Peran keluarga menjadi penting dan strategis dalam membentuk karakter manusia yang nantinya memiliki kesadaran tinggi dalam mengamalkan nilai-nilai agama sehingga mampu terhindar dari perilaku negatif, seperti penggunaan narkoba," katanya.
Ketika setiap manusia memiliki pemahaman dan kesadaran yang kuat terkait dengan bahaya narkoba, menurut dia, akan muncul kekebalan dan daya tolak terhadap godaan narkoba. Hal yang lebih penting juga, katanya, menyangkut kemampuan menggerakkan keluarga dan lingkungan masing-masing untuk memiliki pemahaman dan kesadaran yang sama terkait dengan pemberantasan penyalahgunaan narkoba.
Pada kesempatan itu, dia juga mengemukakan bahwa penyalahgunaan narkoba merupakan ancaman bagi kelangsungan masyarakat dunia, generasi muda, termasuk di Indonesia. Ia mengatakan bahwa narkoba terbukti telah mengakibatkan hilangnya daya tahan tubuh, baik dalam aspek fisik maupun nonfisik.
"Realitas membuktikan bahwa narkoba memang telah menjadi ancaman serius bagi masyarakat," katanya.