REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertahanan (Kemhan) mengatakan pameran industri pertahanan Indo Defence Expo mendorong terwujudnya transfer teknologi antarnegara yang mengikuti pameran itu.
"Indo Defence Expo meletakkan dasar-dasar yang kuat untuk terjaminnya industri pertahanan dalam negeri dan luar negeri terutama mereka yang mencapai taraf global dan internasional yang menguntungkan Indonesia dari transfer teknonologi khususnya bidang pertahanan," kata Direktur Teknologi dan Industri Pertahanan Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementeran Pertahanan Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Jan Pieter Ate di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (26/10).
Dia mengatakan pameran yang berlangsung 2-5 November 2016 itu akan menampilkan teknologi terkini produk pertahanan lintas negara karena pameran itu diikuti 844 perusahaan industri baik dari dalam maupun luar negeri.
Selain itu, dia menuturkan dengan penyelenggaran pameran Indo Defence yang ke-7 itu, maka Indonesia dapat memperoleh pengetahuan berbagai produk pertahanan seperti kapal selam sehingga dapat memproduksinya.
Brigjen TNI Jan Pieter Ate mengatakan pihaknya telah mengirim hampir 300 insiyur ke Korea Selatan untuk belajar membuat kapal selam. "Mereka nanti yang akan membuat sendiri kapal selam. Target kita memang ke sana," ujarnya.
Dengan transfer teknologi melalui pameran produk pertahanan itu, dia berharap ketergantungan Indonesia pada teknologi dan produk luar negeri sedikit dikurangi.
"Pada akhirnya kita mencapai kemandirian dari industri nasional untuk memenuhi kebutuhan dari TNI, Polri dan pengguna produk pertahanan lainnya," tuturnya.
Selain itu, pameran itu akan memberikan banyak manfaat bagi Indonesia terutama industri pertahanan di dalam negeri.