REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Momentum perayaan Hari Listrik Nasional (HLN) Ke-71 digunakan PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (PLN Kaltara) melakukan peresmian operasi pasokan listrik 24 jam (non-stop) di 6 lokasi berbeda. Menurut General Manager (GM) PLN Kaltara Tohari Hadiat, ada 6 pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang jam operasinya dinaikkan dari 12 jam menjadi 24 jam.
Pembangkit-pembangkit tersebut adalah PLTD Long Iram dan PLTD Muara Pahu di Kabupaten Kutai Barat, PLTD Atap, PLTD Tulin Onsoi, dan PLTD Sebuku di Kabupaten Berau, serta PLTD Sangkurilang di Kabupaten Kutai Timur. Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Eko Putro Sandjojo, bersama Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie, dan GM PLN Kaltimra Tohari Hadiat menandai seremoni peresmian penambahan jam operasi pada sistem Atap-Sebuku-Tulin Onsoi di Tanjung Selor, ibukota Kaltara, Selasa (25/10).
"Mudah-mudahan bisa meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat," kata Tohari Hadiat.
Pada PLTD Long Iram dan PLTD Muara Pahu yang berada dibawah PLN Area Samarinda merupakan sistemisolated, tertutup yang menyuplai tenaga listrik bagi warga di dua kecamatan tersebut. Kedua PLTD sebelumnya beroperasi mulai pukul 18.00 hingga 06.00 WITA. Kini, dengan waktu operasi selama 24 jam, daya mampu pada PLTD Long Iram adalah 870 kiloWatt (kW) dan PLTD Muara Pahu sebesar 595 kW. Sementara beban puncak pada PLTD Long Iram berkisar pada 500 kW dan PLTD Muara Pahu 400 kW.
Dengan demikian, kelistrikan di dua kecamatan tersebut masih memiliki cadangan daya sebesar 565 kW tersisa untuk didistribusikan bagi calon pelanggan baru di kawasan tersebut. Di lokasi berbeda, PLN Area Berau yang menjadi induk sistem interkoneksi pada PLTD Atap, PLTD Tulin Onsoi, dan PLTD Sebuku juga mengalami penambahan jam operasi yang semula 12 jam menjadi 24 jam.
Daya mampu pada ketiga pembangkit berdaya diesel tersebut adalah 480 kW pada PLTD Sebuku, 960 kW pada PLTD Tulin Onsoi, dan 160 kW pada PLTD Atap. Total daya mampu untuk mensuplai kebutuhan listrik pelanggan pada tiga kecamatan tersebut adalah 1600 kW. Sementara beban puncak masih berkisar pada 578 kW. PLN mempunyai surplus daya sebesar 1022 kW.
PLTD Sangkulirang di bawah PLN Area Bontang kini juga beroperasi 24 jam. Dengan daya mampu 980 kW dan beban puncak 875 kW, PLTD siap untuk melayani permintaan kebutuhan listrik bagi 656 pelanggan terdaftar saat ini.
"Bertambahnya pola operasi menjadi 24 jam, mengharuskan kami untuk andal di segala sisi. Bukan hanya pembangkitnya saja, tetapi juga pada kesiapan jaringan dan sumber daya manusia untuk memaksimalkan pelayanan bagi pelanggan," kata Tohari.