REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLN mengoperasikan listrik 24 jam di daerah perbatasan Indonesia – Malaysia. Komitmen melistriki Nusantara juga diwujudkan dengan pembangunan jaringan listrik di daerah pelosok di provinsi Riau.
Jelang peringatan ulang tahun Republik Indoneisa ke-71 tahun 2016, masyarakat di dua desa di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, yakni Long Bagun dan Ujoh Bilang, segera menikmati aliran listrik selama 24 jam penuh dari PLN. Hal ini dapat terwujud setelah selesainya pembangunan jaringan listrik 20 kV (kilo Volt) untuk mendistribusikan listrik ke pelanggan yang ada di dua desa tersebut.
“Persiapan demi persiapan saat ini sedang kita rangkai agar semuanya berjalan lancar seperti yang diharapkan semua pihak. Bukan hanya pembangkitnya saja yang harus siap, tetapi juga kesiapan jaringan dan sumber daya manusia untuk menunjang operasi listrik selama 24 jam,” ujar General Manager PLN Wilayah Kalimantan Timur dan Utara Tohari Hadiat.
Selanjutnya PLN akan melakukan pemeliharaan berjangka untuk jaringan distribusi dan trafo distribusi ini untuk mendukung operasi listrik 24 jam. Disisi bahan bakar, pasokan BBM yang sedianya hanya 25 kL (kilo liter) kini ditingkatkan menjadi 35 kL. Sementara untuk memaksimalkan pelayanan bagi masyarakat, PLN akan menambah jumlah pegawai di lokasi setempat.
PLN Area Samarinda dan PLN Rayon Melak, sebagai unit yang bersentuhan langsung dengan kedua desa tersebut telah melakukan sosialisasi di Long Bagun untuk menghimpun dukungan masyarakat terhadap rencana pengoperasian listrik 24 jam ini. Salah satunya, PLN membutuhkan dukungan masyarakat untuk melakukan migrasi dari pasca bayar menjadi prabayar. Hal ini ditujukan agar pelanggan lebih leluasa untuk mengatur penggunaan listriknya sendiri sesuai dengan kebutuhannya.
Kedepannya, beroperasinya listrik 24 jam juga akan ditularkan ke desa-desa lain di Kabupaten Mahakam Ulu yang masih belum menyala selama 24 jam. Rencana pembangunan jaringan dan gardu distribusi di desa-desa Kabupaten Mahakam Ulu saat ini tengah dilakukan.