REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 170 anak yatim dari berbagai kota di Indonesia menjadi peserta Olimpiade Anak Shaleh (OASE) Nasional di Kediri, Jawa Timur pada Sabtu-Ahad (22-23/10). Kegiatan perlombaan yang digelar lembaga amil zakat nasional Yatim Mandiri tersebut dipusatkan di kompleks Brigif Mekanis16/Wirayudha, Gunung Klotok. Hadir membuka acara, yaitu Kepala Kemenag Kota Kediri, Muhammad Zaini.
Menurut Kepala Cabang Yatim Mandiri Kediri, Nur Hasan Musthofa, ada dua macam lomba yang digelar, yaitu Cerdas Cermat Agama Islam dan Musabaqoh Tartil Quran. "Melalui kegiayan ini kami ingin anak-anak yatim di Indonesia lebih dekat dengan agama dan lebih teguh memegang nilai Alquran," ujarnya dalam siaran pers, kemarin.
Di sela perlombaan, digelar juga acara mengaji dan dongeng motivasi bersama prajurit TNI. "Kami ingin anak-anak bisa lebih berani menghadapi tantangan kehidupan. Mereka perlu belajar kepada anggota TNI," kata Nur.
Sebagai lanjutan rangkaian kegiatan OASE pada Ahad, anak-anak diajak bermain bersama istri Wali Kota Kediri, Ferry Silviana Feronica Abu Bakar. Mereka membuat pesawat kertas yang di sayapnya diberi tulisan berisi cita-cita masing-masing anak. Ada yang menulis ingin menjadi pengusaha, dokter, jenderal, hingga presiden.
Bunda Ferry, sapaan akrabnha, juga memberi motivasi kepada anak-anak. Bunda Fery juga meminta anak-anak memiliki sifat jujur, sebagai modal utama meraih kesuksesan. "Apapun kondisi kalian, tak boleh ada kata menyerah. Harus tetap bersemangat. Harus tetap punya cita-cita yang tinggi," ucapnya menasihati.
Salah satu pengurus Yatim Mandiri, Yusuf Zaini mendorong anak-anak yatim ini harus termotivasi untuk terus berprestasi. "Kalian harus memiliki mental juara," kata Yusuf.
Pada kesempatan itu juga diserahkan dana Beasiswa Yatim Prestasi (Bestari) sejumlah 5,1 miliar untuk anak yatim di Indonesia. Sebanyak 293 juta, diberikan untuk anak yatim di wilayah Kediri. "Kami ingin, dengan pendidikan yang baik, anak-anak yatim akan memiliki masa depan lebih baik," ujar Yusuf.