Sabtu 22 Oct 2016 19:21 WIB

Diskusi LGBT di UGM Gagal Digelar

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Budi Raharjo
Tolak LGBT (Ilustrasi)
Tolak LGBT (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Agenda diskusi mengenai isu lesbian gay biseksual dan transgender (LGBT) yang digadang-gadang akan diselenggarakan di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) akhirnya gagal digelar. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani.

"Acara tersebut tidak jadi dilaksanakan," tuturnya pada Republika, Sabtu (22/10) petang.

Iva menjelaskan acara tersebut sama sekali tidak mendapat izin dari pihak kampus. Oleh karenanya agenda ilegal tersebut tidak jadi digelar.

Sebelumnya leaflet berupa undangan acara diskusi rutin Himpunan Mahasiswa Gay (HIMAG) UGM tersebar di beberapa media sosial, di antaranya grup whatsapp (WA). Dalam leaflet tersebut disebutkan bahwa kegiatan diskusi akan diselenggarakan pada Sabtu tanggal 22 Oktober pukul 15.30 sampai 17.00.

Dalam leaflet bergambar dua pria bergandengan tangan itu, terpampang jelas nama Unit Penalaran Ilmiah Interdisipliner (UPII) UGM sebagai pihak penyelenggara acara. Sebelum diskusi gagal digelar, sempat beredar kabar bahwa lokasi acara LGBT pindah tempat, dari awalnya di Sekretariat UPII ke Balairung UGM.

Dalam selebaran yang sempat tersebar di berbagai media sosial, pihak penyelenggara acara sempat menjelaskan bahwa diskusi rutin HIMAG sengaja digelar untuk menyikapi isu LGBT secara bijaksana. Termasuk mengenai kemunculan HIMAG yang saat ini sudah terbentuk di UGM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement