REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya membantah keluarga sempat melaporkan terduga teroris SA (21) ke Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). "Keluarga Sultan hanya melaporkan kepada seseorang, bukan BNPT," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiono di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (22/10).
Akan tetapi, Awi enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai orang yang menerima laporan keluarga SA tersebut. "Yang pasti, pihak keluarga mendatangi seseorang itu untuk mencari tahu keberadaan SA yang sering kali meninggalkan rumah."
Awi menjelaskan pihak keluarga, diwakili oleh kakak SA, meminta bantuan untuk mencari posisi SA. Sang kakak yang berprofesi polisi mendapatkan informasi SA ada di Ciamis, Jawa Barat.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, sang kakak bersama orang tuanya menyambangi Pondok Pesantrean Tahfidz Alquran Anshorullah di Ciamis untuk menjemput anak bungsu dari empat bersaudara tersebut. "Jadi laporan ke BNPT itu tidak ada. Saya jamin itu tidak ada," ujar Awi.
Sebelumnya sempat beredar kabar BNPT telah mendapat laporan tentang SA dua bulan sebelum kejadian Kamis (21/10) lalu di Cikokol, Tangerang. Kepala BNPT Suhardi Alius melalui pesan singkatnya telah melakukan pengecekan, namun tidak menemukan laporan tersebut. "Informasi itu tidak benar. Sebaiknya dikonfirmasikan kepada yang memberitakan pertama kali," ujar Suhardi.