REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia seleksi (Pansel) calon anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) periode 2017-2022 sudah terbentuk. Sebanyak tujuh anggota Pansel telah terpilih yang terdiri dari unsur pemerintaha, akademik, praktisi perlindungan anak, tokoh agama dan masyarakat.
Ketua KPAI, Asrorun Ni’am menjelaskan, tujuah anggota Pansel tersebut yaitu Prof. Dr. Mutia Hatta, Dr. Sujatmiko, Erna Shofwan Syukri, Ernanti, Badriyah Fayumi, Latifah Iskandar dan Masduki Baidlowi.
“Saya berharap Pansel dapat bekerja secara optimal untuk menghasilkan calon anggota KPAI yang memiliki kualitas baik, track record perlindungan yang hebat,” ujar Nia’am dalam keterangan persnya yang diterima Republika.co.id, Jumat (21/10).
Di samping itu, Ni’am mengharapkan pansel dapat memilih calon anggota KPAI yang memiliki moral dan reputasi yang baik. Kemudian yang terpenting calon tidak memiliki riwayat buruk dalam perlindungan anak termasuk di dalam keluarga.
Menurut Ni’am pertemuan pertama Pansel dilakukan pada Kamis (20/10) dengan KPAI dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Dalam pertemuan tersebut Dr. Sujatmiko disepakati sebagai ketua Pansel.
“Pansel diharapkan bekerja secara profesional, transparan, independen dan akuntabel. Saya sangat percaya atas kredibilitas Pansel dalam ikhtiyar mewujudkan perlindungan anak dengan memilih orang yang tepat yang lebih baik dari periode sebelumnya,” kata Ni’am.
Sementara itu, Ketua Pansel Sujatmiko menilai, KPAI dimasa kepemimpinan Asrorun Ni’am sangat proaktif dalam melakukan advokasi kasus yang menimpa anak Indonesia. KPAI mengawal setiap kasus dengan tuntas.
KPAI juga mampu meyakinkan presiden agar ada penanganan khusus terhadap kejahatan seksual terhadap anak. Disamping itu, KPAI juga selalu akrab dengan media sehingga setiap apapun yang dikerjakan KPAI selalu memiliki nilai berita.
“Ini kepercaryaan yang luar biasa bagi kami yang diamanahi sebagai tim Pansel. Ini beban yang tidak ringan, apalai KPAI di bawah Pak Ni’am sudah sangat luar biasa. semoga kami bisa menjalankan tugas dengan baik. Minimal dapat orang yang sama dengan Pak Niam,” tutur Sujatmiko.