Jumat 21 Oct 2016 17:54 WIB

Jalur KA Purwokerto-Kroya Jadi Lebih Pendek

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi rel kereta api.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ilustrasi rel kereta api.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Proyek pembangunan rel ganda (double track) yang kini sedang dilaksanakan di jalur antara Purwokerto-Kroya, akan memangkas waktu perjalanan di jalur tersebut. Bukan hanya karena jalur telah dibuat ganda sehingga KA dari arah berlawanan tidak lagi saling menunggu di stasiun terdekat, namun karena jalur juga menjadi lebih pendek dari sebelumnya.

Pengawas Kegiatan Pembangunan Jalur Ganda Cirebon-Kroya, Yuni Iswanto, mengatakan pada jalur lama, panjang jalur antara Purwokerto-Kroya mencapai 36 kilometer (km). Namun dengan dilakukan pembangunan jalur ganda, maka panjang jalur menjadi hanya 27 km. ''Dengan demikian, terpangkas 9 kilometer,'' katanya, Jumat (21/10).

Dalam pembangunan jalur ganda ini, pada beberapa lokasi jalur memang tidak selalu dibuat di jalur yang sudah ada. Untuk jalur antara Stasiun Purwokerto-Notog, hampir seluruhnya berada di sisi jalur eksisting.

Namun setelah stasiun Notog, ada beberapa jalur yang kemudian diluruskan. Antara lain, seperti di lokasi pembangunan terowongan dan jembatan Sungai Serayu. Di lokasi ini, tidak hanya akan dibangun satu jalur baru mendampingi rel yang sudah ada. Pada jembatan dan terowongan baru tersebut, akan dibangun dua jalur KA sekaligus.

''Dalam pembangunan rel ganda ini, kita memang tidak hanya membangun satu jalur KA mendampingi jalur KA yang sudah ada. Di beberapa ruas, ada yang dibuat jalur baru untuk dua jalur KA sekaligus, sehingga jalur KA tidak terlalu banyak berkelok. Karena itu, panjang jalur antara Purwokerto-Kroya bisa dipangkas menjadi lebih pendek,'' katanya.

Menurutnya, pekerjaan yang sudah mulai dilaksanakan sejak awal tahun 2016 ini, saat ini masih dalam tahap pembuatan dan pematangan tanah di tubuh jalur KA. Untuk itu, proses pemangkasan lahan dan pengeprasan masih terus berlangsung karena dalam proyek tersebut banyak mengepras areal perbukitan.

''Untuk proses pembuatan tubuh jalur rel ini, relatif sudah selesai 60 persen. Bahkan untuk koridor Purwokerto-Notog, pembuatan tubuh ban sudah mencapai 80 persen,'' katanya.

Sedangkan untuk pembuatan terowongan dan jembatan, akan dilaksanakan setelah pembuatan tubuh jalur ini selesai. ''Dengan seluruh pekerjaan ini, kami optimitis pelaksanakan proyek bisa selesai tepat waktu pada tahun 2019,'' katanya.

Pembangunan jalur ganda antara Purwokerto-Kroya ini, merupakan pembangunan rel ganda tahap akhir untuk jalur Cirebon-Kroya yang dikerjakan oleh satuan kerja (Satker Cikro) Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Sebelumnya, satker tersebut telah menyelesaikan pembangunan jalur ganda antara Purwokerto-Cirebon.

Pembangunan rel ganda ruas Purwokerto-Kroya menjadi yang paling akhir dikerjakan oleh Satker Cikro, karena tingkat kesulitannya paling tinggi. Hal ini karena kondisi geografis di jalur ini terdiri dari kombinasi dataran tinggi dan sungai, sehingga harus dibangun beberapa jembatan panjang dan terowongan.

Pada pembangunan jalur ganda di ruas tersebut, ada dua jembatan panjang dan tiga terowongan baru yang harus dibangun. Jembatan panjang yang dibangun, antara lain menyeberangi Sungai Logawa dan Sungai Serayu. Sedangkan terowongannya, menembus wilayah perbukitan di wilayah Desa Notog Kecamatan Patikraja dan wilayah Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement