Jumat 21 Oct 2016 14:10 WIB

Mabes Polri Sebut Penusuk Kapolsek Tangerang Sudah Didoktrin

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Petugas kepolisian bersenjata lengkap berjaga di rumah pelaku teror polisi saat dilakukan penggeledahan, di Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (20/10).
Foto: Antara/Lucky R.
Petugas kepolisian bersenjata lengkap berjaga di rumah pelaku teror polisi saat dilakukan penggeledahan, di Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan pelaku penyerangan Kapolsek Tangerang, Kamis (20/10), sudah mengalami proses doktrinisasi. Bahkan Sultan Aziansyah (22 tahun) sempat menyebut-nyebut nama pemimpin ISIS Abu Bakar Ibrahim bin Awwad Al Husainy Al Quraisy Al-Baghdadi.

"Artinya dia sudah terpengaruh, yang bersangkutan sempat menyebut Abu Bakar Al Baghdadi artinya dia sudah mendapatkan info-info tentang itu," ujar Boy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (21/10).

Baca: Propam Selesai Periksa Kakak Penusuk Kapolsek Tangerang

Menurut Boy, adik seorang polisi seperti Sultan belum tentu bisa terbebas dari pengaruh paham-paham radikal bahkan sampai dicuci otaknya. "Jadi ini tentu juga berarti ada proses cuci otak dan ada proses doktrinisasi yang berhasil pada yang bersangkutan sampai akhirnya melakukan tindakan seperti ini," kata Boy.

Abu Bakar Al Baghdadi, lanjutnya, seringkali memberikan seruan-seruan pada seluruh anggotanya (ISIS) yang berada di masing-masing negara. Abu Bakar memberikan seruan-seruan untuk melakukan kegiatan penyerangan teroris ke seluruh dunia.

"Tentu kalau orang biasa tidak mungkin dengan sengaja melakukan penyerangan pada anggota kita (polisi), tentu dia mendapatkan info tidak benar atau keliru," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement