REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Seorang pemuda di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, tertabrak kereta api yang sedang melaju kencang di pintu perlintasan Kereta Api 101 Pasar Induk Cibitung, Kel Wanasari Kec Cibitung, Jumat (21/10) pukul 00.35 WIB dini hari. Korban tewas dengan kondisi sangat tragis.
"Korban diketahui bernama Mulyadi (21 tahun), warga Kp Utan Kelurahan Wanasari Kecamatan Cibitung," kata Kasubag Humas Polres Metro Bekasi, AKP Endang Longla, Jumat (21/10).
Menurut keterangan saksi Asep Hadian (52), warga Kp Utan, Kelurahan Wanasari Kecamatan Cibitung, pada pukul 18.00 WIB, korban bersama temannya sedang mabuk minuman keras. Selepas maghrib, datang orang tua korban, Marsan (46) mencari ke tempat korban biasa nongkrong.
Orang tua korban menyuruh anaknya segera pulang, namun korban tak mempedulikan perintah orang tuanya. Korban hanya melontarkan jawaban singkat, 'ya nanti'. Alhasil, orang tua korban pun pulang kembali ke rumah.
Ketika orang tua korban berada di rumah, mereka mendapat kabar dari teman-teman korban sekitar pukul 20.00 WIB anaknya mengamuk. Selanjutnya, orang tua korban kembali mencari pemuda itu, tetapi tidak berhasil ditemukan.
Orang tua korban lantas kembali ke rumah, namun pada tengah malam mereka mendapat kabar mengejutkan. "Sekitar pukul 00.30 WIB dini hari, saudara korban yang bernama Baduni memberitahukan orang tua, korban tertabrak kereta api," kata Endang.
Menurut keterangan Ucup Sudianto selaku penjaga pintu perlintasan kereta api 101 Pasar Induk Kelurahan Wanasari Kecamatan Cibitung, korban diduga tertabrak pada saat melintas kereta api dari arah barat (Tanjung Priok) menuju arah timur (Kalimas Surabaya).
Bagian kaki, kepala, dan tangan korban terpisah-pisah. Korban selanjutnya ditangani oleh Polsek Cikarang Barat, dan diserahkan kepada keluarga untuk segera dimakamkan.