REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta akan membangun rumah singgah yang diperuntukan bagi para pemulung di tempat pembuangan akhir (TPA) Cikolotok. Penataan rumah singgah ini rencananya akan dimulai awal 2017 mendatang. Dengan begitu, rumah singgah mereka tak lagi kumuh seperti saat ini.
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, mengatakan, TPA Cikolotok bak gunung emas bagi para pemulung ini. Setiap harinya, mereka beraktivitas mencari sampah yang masih memiliki nilai ekonomis. Para pemulung ini sehari-harinya tinggal di sekitaran TPA itu. Mereka membuat rumah singgah alakadarnya yang beratapkan terpal plastik.
"Ada 130 pemulung yang rutin mencari sampah nilai ekonomis di TPA Cikolotok," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Selasa (18/10).
Ke depan, rumah singgah itu akan ditata supaya lebih nyaman lagi. Rencananya, rumah singgah untuk pemulung itu akan dibuat seperti rumah adat. Dengan begitu, rumah singgah itu akan nyaman bagi para pemulung. Menurut Dedi, kehadiran para pemulung ini sangat menguntungkan bagi pengelolaan sampah di TPA. Pasalnya, mereka turut berkontribusi mengurangi tumpukan sampah. Terutama sampah dari bahan plastik.
Karenanya, lanjut Dedi, nasib mereka juga harus diperhatikan. Seperti kesehatannya. Mengenai kesehatan para pemulung, hari ini sebanyak 130 pemulung sengaja dikumpulkan di pendopo Pemkab Purwakarta. Mereka, dicek kesehatannya. Sekaligus, diajak makan siang bersama.
"Hari ini, kami makan bareng dengan menu utama Satai Maranggi," ujar Dedi.