Senin 17 Oct 2016 10:48 WIB

PAN: Polri Pasti Tangkap Penyebar Hoax Amien Rais

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bayu Hermawan
Saleh Partaonan Daulay
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Saleh Partaonan Daulay

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay yakin Polri pasti bisa menangkap penyebar berita bohong (hoax) tentang arahan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk memeriksa Amien Rais.

"Kepolisian Indonesia sangat profesional. Jangankan menangkap penyebar berita bohong seperti ini, kasus-kasus lain yang jauh lebih sulit pun sudah banyak diselesaikan. Saya yakin tidak perlu waktu lama, pelakunya pasti segera ditangkap," katanya, Senin (17/10).

Wasekjen DPP PAN itu menilai pihak kepolisian perlu segera menangkap pelaku penyebar hoax, karena telah membawa-bawa nama Kapolri Tito Karnavian. Jika dibiarkan, dikhawatirkan bisa mencemarkan nama baik Polri di tengah masyarakat. Padahal, Saleh menilai polisi telah berhasil menjaga aksi unjuk rasa pada Jumat (14/10) lalu tetap stabil dan aman.

"Polri tentu memahami penyampaian aspirasi yang dilakukan masyarakat dijamin oleh undang-undang. Selama dilakukan secara tertib, damai dan tidak anarkistis, unjuk rasa tentu diperbolehkan," kata wakil ketua Komisi IX DPR itu.

Sebelumnya, Kapolri mengatakan bahwa hubungannya dengan Ahok hanya sebatas hubungan profesionalitas semasa dirinya menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya pada 2015 lalu. Tidak benar juga perihal tayangan slide Show yang berjudul "Arahan Kapolri" terkait dengan Pilgub DKI 2017 dan seolah memerintahkan Bareskrim untuk melakukan pemeriksaan terhadap senior PAN tersebut.

"Saya harap masyarakat tidak begitu saja menyerap apa yang ada di upload dan diviralkan di media sosial. Medsos tidak bertuan. Setiap orang dapat membuat sesuatu dan sengaja diviralkan untuk agenda mereka sendiri. Apalagi di musim politik pilkada ini. Medsos digunakan sebagai instrumen serangan udara baik untuk mengangkat elektabilitas paslon maupun menyerang pesaing atau pihak lain yang kurang disukai," jelas Tito.

Terakhir Tito menghimbau supaya masyarakat tidak lagi melakukan ataupun menyebarkan video viral yang memiliki unsur negatif. Tito mengajak supaya masyarakat dapat melakukan cara-cara yang lebih terhormat, cerdas, dan damai dalam merayakan pesta demokrasi pemilihan calon gubenur 2017 nanti. 

"Mari kita gunakan cara damai, cerdas, demokratis dan tanpa kekerasan atau ancaman untuk menunjukkan bahwa bangsa kita adalah bangsa beradab yg sudah dewasa dalam berdemokrasi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement