Senin 17 Oct 2016 05:30 WIB

Buku Indonesia Bicara Baik akan Diluncurkan di KNH

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Irfan Fitrat
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menkominfo Rudiantara (tengah) dan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Perhimpunan Humas Indonesia (PERHUMAS) Agung Laksamana (kiri) membuka Konvensi Nasional Humas Indonesia 2015 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (18/11).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menkominfo Rudiantara (tengah) dan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Perhimpunan Humas Indonesia (PERHUMAS) Agung Laksamana (kiri) membuka Konvensi Nasional Humas Indonesia 2015 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) akan menggelar Konvensi Nasional Humas (KNH) 2016 di Bandung, 27-28 Oktober mendatang. Konvensi kali ini mengangkat tema “The Power of PR, Membangun Reputasi Indonesia 2030”.

Menurut Ketum BPP Perhumas Agung Laksamana, agenda ini merupakan pertemuan tahunan yang melibatkan akademisi, praktisi, dan para pihak kehumasan. Dalam konvensi di Bandung ini akan dihadirkan sejumlah tokoh penting. Di antaranya diundang Presiden Joko Widodo, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Pariwisata Arief Yahya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, serta Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. “KNH ini akan dihadiri 400 sampai 500 peserta. Ini seperti jambore nasional humas, semuanya kumpul di Bandung,” ujar Agung, Ahad (16/10).

Ketua Perhumas BPC Bandung, selaku Ketua Panitia KNH 2016, N Nurlaela Arief, mengatakan, dalam kesempatan kali ini akan diluncurkan buku “Indonesia Bicara Baik (IBB)”. Buku ini nantinya dibagikan kepada para tamu utama. “Buku ini rencananya dirilis di sela-sela pembukaan,” ujar dia.

Buku Indonesia Bicara Baik ini berisikan artikel ilmiah populer dari sejumlah pengurus dan anggota Perhumas se-Indonesia, terutama dari BPC Bandung. Menurut Nurlaela, buku tersebut kelak akan dipadupadankan dengan peta jalan kehumasan Indonesia. Seperti yang diminta Sekretaris Kabinet Seskab Pramono Anung kepada Ketua Umum BPP Perhumas Agung Laksamana. Nantinya, kata dia, akan dipresentasikan kepada presiden. 

Perempuan yang akrab disapa Lala itu mengatakan, peluncuran buku tersebut bukan hanya menjadi terobosan selama 43 kali pelaksanaan KNH. Buku itu juga dinilai menjadi artefak ilmiah dalam membangun kehumasan di Indonesia agar menjadi lebih baik ke depannya. Menurut dia, sumbangan pemikiran ini juga menandakan rasa kepemilikan yang tinggi. “Sekaligus memperlihatkan betapa tingginya keinginan Perhumas dalam menciptkan insan humas yang konstruktif dan produktif,” kata Laela.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement