REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Relawan pegiat sungai berharap Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta terus memperbanyak jumlah ruang terbuka hijau, terutama di wilayah-wilayah yang berdekatan dengan aliran sungai.
"Penambahan ruang terbuka hijau di kawasan sepadan sungai ini upaya bisa tetap menjaga dari ancaman pembangunan yang tidak sesuai," kata pegiat sungai dari Forum Koordinasi Winongo Asri (FKWA) Sukarmin, di Sleman, Sabtu.
Menurut dia, salah satu program yang cukup efektif untuk menjaga wilayah sungai berupa pembuatan RTH di sekitarnya.
"Sudah ada beberapa RTH di sekitar Sungai Winongo yang masuk wilayah Kabupaten Sleman. Tapi kalau di wilayah Kota Yogyakarta tiap titik sudah ada," tuturnya.
Ia mengatakan, RTH yang dibuat masyarakat, pegiat, dan pemerintah ini dirasanya bisa cukup efektif menekan pemanfaatan lahan bantaran untuk pembangunan fisik.
"Jika tidak ada, pasti sudah banyak pengembang memilih beli tanah di bantaran sungai. Pengembang memanfaatkan untuk mendirikan perumahan di bantaran, karena harga yang lebih murah," ucapnya.
Sukarmin mengatakan, para pengembang biasanya juga jarang memikirkan keasrian lingkungan sekitarnya. "Mereka biasanya tidak membuatkan sumur resapan, termasuk semua limbah langsung masuk ke sungai," ujarnya.
Ia mengatakan, semakin banyaknya RTH maka keberadaan sungai akan tetap terjaga. Untuk mengantisipasi ancaman bencana akibat penyempitan, maupun sebagai penyimpan mata air.