REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Anggota Komisi III DPR Abu Bakar Alhabsi menyindir kepolisian terkait pungutan liar (pungli). Abu melontarkan pantun di hadapan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar dalam sebuah diskusi yang membahas operasi tangkap tangan (OTT) di Kementerian Perhubungan.
“Semut di seberang lautan tampak jelas, gajah di pelupuk mata tak kelihatan. Pungli di kantor sebelah sudah diberantas, pungli di rumah sendiri masih aman,” kata Abu di Jakarta, Sabtu (15/10).
Pungli, menurutnya, terjadi di banyak instansi pemerintah termasuk kepolisian. Abu mengaku, mendapat data hasil temuan dari Ombudsman yang menunjukkan adanya empat tempat yang diidentifikasi paling banyak terjadi pungli. Dua di antaranya terkait dengan kepolisian.
“Empat ini dari lembaga pemasyarakatan, kantor Imigrasi, SIM, dan penindakan tilang. Semua ini mitra kami (Komisi III) semua,” ujar Abu disambut tawa.
Anggota fraksi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, OTT di Kemenhub harus menjadi pemicu untuk memberantas pungli yang ada di instansi lain. Ia tak ingin OTT yang telah menersangkakan tiga orang tersebut hanya sekedar pencitraan atau bahkan pengalihan isu.
Dia menilai, pungli harus diberantas secara menyeluruh. Hal itu, menurutnya, bisa dilakukan dengan memperbaiki layanan publik dan memperkuat lembaga pengawasan internal.