Sabtu 15 Oct 2016 12:20 WIB

Nusron: Kok MUI dan Umat Ngaku Islam Masih Marah?

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar sekaligus mantan ktua Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Nusron Wahid akhirnya merespon kritikan yang deras muncul di Twitter. Nusron menjadi perbincangan hebat belakangan ini, setelah membela mati-matian Ahok di acara 'Indonesia Lawyer Club' di TVOne, belum lama ini. Ustaz Yusuf Mansur sampai mengingatkan Nusron agar tidak sampai melotot kepada ulama yang menuding Ahok telah melakukan penistaan terkait Surat Al Maidah Ayat 51.

Tahu menjadi sasaran kritik, Nusron mengatakan, segala hal negatif yang dialamatkannya bakal menambah pahalanya. "Terima kasih semua kritikan dan masukannya. Semoga bisa mengurangi dosa-dosa saya sekarang dan yang akan datang," ujarnya melalui akun @NusronWahid.

Kepala BNP2TKI tersebut juga menulis sebuah argumen dalam bahasa Arab. "La an ukhthi-a fil 'afwi khoirun wa ahabbu ilayya min an ukhthi-a fil' uqubah. (Bagi saya, salah memberikan maaf lebih baik daripada saya salah menghukum seseorang)," ujarnya. 

Nusron pun meyakini, Ahok tidak bersalah dalam kasus penistaan Alquran. Karena itu, ia mengutip pernyataan salah satu sahabat Rasulullah, Umar Bin Khattab untuk sebaiknya tidak menahan orang yang bersalah. "Lebih baik melepaskan orang yang salah, daripada menghukum orang yang tidak bersalah. Ini pedoman pengambilan hukum dari sahabat Umar bin Khattab," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement