Sabtu 15 Oct 2016 06:55 WIB

SDIT Al Kahfi Beri Bantuan bagi Korban Banjir Bandang Garut

SDIT Al Kahfi Jakarta memberikan dana bantuan kepada korban bencana banjir bandang Garut.
Foto: ist
SDIT Al Kahfi Jakarta memberikan dana bantuan kepada korban bencana banjir bandang Garut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SDIT Al Kahfi Jakarta memberikan dana bantuan kepada korban bencana banjir bandang Garut. Dengan datang langsung ke lokasi bencana, siswa tidak sekadar memberikan bantuan tetapi juga belajar memupuk empati terhadap sesama saudaranya yang terkena musibah bencana.

''Siswa-siswa mendapat pelajaran langsung tentang kepedulian terhadap saudara-saudara mereka yang terkena bencana banjir di Garut,'' kata Kepala Sekolah SDIT Al Kahfi, Evi Luthfiaty, di Jakarta, Jumat (14/10).

Evi mengatakan rombongan SDIT Al Kahfi meluncur menuju Garut pada Jumat (7/10) pagi pekan lalu. Setelah menempuh beberapa jam perjalanan, rombongan tiba di RSUD Garut pada siang hari. Rombongan terdiri atas 8 siswa kelas satu dan dua bersama kepala sekolah, Evi Luthfiaty; kepala Perguruan SDIT Al Kahfi, Sukman Hermawan; ketua Komite SDIT Al Kahfi, Aliyah Romzah bersama anggota Komite lainnya; serta perwakilan koordinator kelas.    

Dari RSUD Garut, rombongan yang total berjumlah 19 orang itu bergerak menuju tempat penampungan di Islamic Center. Ada sebanyak 106 kepala keluarga korban banjir bandang Garut yang ditempatkan di lokasi penampungan tersebut.

Evi mengatakan bantuan dana berupa uang tunai Rp 12 juta diberikan rata kepada 106 kepala keluarga korban banjir Garut. Para siswa yang memberikan langsung dana bantuan tersebut.

''Dengan ditemani petugas posko, kita keliling ke 106 kepala keluarga yang ditempatkan di kamar-kamar di gedung Islamic Center,'' katanya. ''Anak-anak yang terjun langsung memberikan bantuan. Anak-anak kita ajak untuk mengetahui ini loh saudara kita yang sedang mengalami cobaan.''

Selain dana bantuan berupa uang tunai, ada bingkisan berupa kue biskuit, popok sekali pakai, susu bayi dan mi instan yang diberikan kepada korban banjir Garut. Pembagiannya diserahkan langsung kepada petugas pokso setempat.

Sementara, Aliyah mengatakan para siswa diajak bertemu langsung saudara-saudara mereka yang terkena bencana banjir bandang. Siswa jadinya bisa ikut merasakan penderitaan saudara-saudara mereka tersebut.

''Siswa benar-benar diperlihatkan langsung bahwa ada saudara-saudara mereka yang nasibnya tidak sebaik mereka karena mengalami musibah,'' kata Aliyah. ''Sebagai sesama saudara, kita wajib saling bantu. Kita memberikan pendidikan berbagi, tidak hanya sekadar teori.''

Aliyah berharap program kepedulian ini tidak hanya dilakukan ketika ada bencana alam. Tetapi, para siswa masih tetap bisa berbagi dengan saudara-saudara mereka yang kurang beruntung. Misalnya siswa bisa mengunjungi saudara-saudara mereka yang berada di asrama yatim piatu.

Evi menambahkan SDIT Al Kahfi memanfaatkan sejumlah momen untuk memberikan pelajaran berbagi kepada para siswa. ''Pada momen Ramadhan. ada program santunan dalam bentuk sembako dan uang tunai. Kita kumpulkan dan kita bagikan kepada dhuafa jelang libur Hari Raya,'' katanya. SDIT Al Kahfi tahun lalu pun menyalurkan dana bantuan kepada korban bencana banjir Kampung Pulo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement