REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Sedikitnya 21 rumah di Desa Parakan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terancam ambrol terseret longsor setelah bangunan tempat tinggal tersebut mengalami retak-retak akibat pergerakan tanah dalam beberapa hari terakhir.
"Sebagian bangunan yang ada sudah tidak aman untuk ditempati sehingga warga memilih mengungsi," kata Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek Agung Widodo di Trenggalek, Kamis malam (13/10).
Menurut Agung, sebagian besar warga telah mengungsi ke rumah warga lain yang lebih aman. "Retakan tanah ini sangat berbahaya. Warga yang tinggal di sekitar area terdampak diimbau meningkatkan kewaspadaan, dan direkomendasikan untuk mengungsi," kata Agung.
Agung menyebutkan, BPBD telah melakukan pemetaan lokasi retakan tanah bersama pemerintah desa. Hasilnya, retakan tanah diketahui terjadi mulai dari lereng gunung hingga perkampungan, dengan panjang mencapai 800-an meter.
"Kalau yang di atas perkampungan warga itu cukup lebar dan tanahnya juga mulai ambles," ujarnya.
Mengacu data di Pemerintah Desa Parakan, jumlah warga yang mengungsi mencapai 16 kepala keluarga. Proses pengosongan rumah warga tersebut dilakukan secara gotong royong dengan dibantu sejumlah aparat kepolsian, TNI, Satpol PP dan BPBD Trenggalek.
Seluruh perabot rumah mulai dari meja, kursi hingga peralatan dapur dievakuasi ke lokasi pengungsian. Rencananya, pengosongan rumah dilanjutkan Jumat pagi hingga selesai.
Sekretaris Desa Parakan Nur Syamsi mengatakan, hingga saat ini jumlah rumah yang mengalami keretakan dan rawan longsor sebanyak 21 unit. "Untuk jumlah kepala keluarganya ada 23, kalau jumlah total warga yang rumahnya rawan sekitar 70 jiwa," katanya.
Di rumah salah satu warga, retakan tanah mencapai lebar lima sentimeter. Rekahan memanjang dan sebagian terputus-putus sehingga menyerupai serabut.
Dampak pergeseran tanah menyebabkan sejumlah bangunan ikut retak-retak, bahkan sebagian mulai ambrol. "Gelagat pergerakan tanah terjadi sejak empat harian lalu dan sekarang lantai dapur mulai ambles," ujar Suroso sembari menunjuk lantai keramik yang pecah dan bergelombang.