REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mencatat bencana angin angin puyuh telah merusak 419 rumah. Lokasi paling terdampak berada di Kecamatan Parigi, Pangandaran.
"Desa Karangkaladri total 293, Desa Parigi 126 rumah," kata Kepala Pelaksana BPBD Pangandaran Nana Ruhena melalui telepon seluler, Kamis (13/10).
Ia mengatakan kerusakan di Desa Parigi 126 rumah dengan tingkat kerusakan berat, sedang dan ringan. Selanjutnya rumah permukiman penduduk di Desa Karangkaladri untuk Dusun Astamaya 16 rumah rusak berat, dan 141 rusak ringan.
Selanjutnya di Dusun Buniayu sebanyak 45 rumah rusak berat, dan 26 rumah rusak sedang atau ringan, kemudian Dusun Bojongsalawe sebanyak 15 rumah rusak berat, 48 rumah rusak sedang dan ringan. "Kerusakan fasilitas umum SD Karanugjaladri 1, dua lokal wc (kamar buang air), pertokoan wc Jami An-Nur, Masjid," katanya.
Bencana angin puyuh melanda permukiman penduduk Kecamatan Parigi Rabu sekitar pukul 14.00 WIB. Peristiwa itu menyebabkan ratusan rumah rusak,dan bangunan lainnya juga rusak pada bagian atap maupun roboh tertimpa pohon. Angin kencang tersebut menimpa kendaraan roda empat, dan rumah warga.
Selain itu, puyuh menyebabkan seorang warga bernama Ade Sapti (40) warga Dusun Bojong Salawe, Desa Karang Jalatri, Parigi, meninggal dunia. BPBD telah menyiapkan tanggap darurat dengan membuat tenda pengungsian, dan mendirikan dapur umum untuk pengungsi.